Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Main Aman, Pengamat Nilai Anies Diuntungkan Akibat Ganjar Tolak Timnas Israel: Dirujak Habis Netizen se Indonesia

Main Aman, Pengamat Nilai Anies Diuntungkan Akibat Ganjar Tolak Timnas Israel: Dirujak Habis Netizen se Indonesia Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Ray Rangkuti mengatakan kalau menurut elektoral, Anies Baswedan diuntungkan dari sikap Ganjar Pranowo yang menolak kehadiran timnas Israel. Sebabnya, langkah Ganjar bersama PDIP itu disinyalir mengakibatkan dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah pada Piala Dunia U-20.

"Jika pilpresnya dilakukan sekarang, suara Anies versus Ganjar bisa seimbang," kata Ray saat dihubungi Suara.com, Kamis (30/3/2023).

Meski begitu, lanjut dia, Anies masih bersikap diam. Hal itu dinilai karena Anies memiliki kecenderungan untuk menghindari kontroversi dan bermain aman.

Baca Juga: Paksakan Tokoh NU Jadi Cawapres, Anies Baswedan Berpotensi Khianati Piagam Kerja Sama Koalisi Perubahan

"Persis kala politik identitas merajalela di Jakarta, dia juga diam," ujar Ray.

Pendiri lembaga swadaya masyarakat Lingkar Madani itu juga melihat basis pendukung Anies, umumnya merupakan barisan politik Islam yang menolak kehadiran Timnas Israel di Indonesia.

"Kalau dilihat dari hal ini, sangat mudah membaca posisi Anies dalam kasus ini, yakni berada di barisan yang menolak Israel main di Indonesia. Mungkin karena itu, Anies memilih diam," tandas Ray.

Indonesia batal menggelar Piala Dunia U-20 2023. Kepastian tersebut diketahui setelah FIFA, lewat laman resminya, Rabu (29/3/2023), mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023™. Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," bunyi pertanyaan FIFA yang disiarkan di laman resminya.

"FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir."

"Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: