Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Dituding Jadi King Maker Pembentukan Koalisi Besar Pengusung Prabowo, PDIP Tidak Percaya

Jokowi Dituding Jadi King Maker Pembentukan Koalisi Besar Pengusung Prabowo, PDIP Tidak Percaya Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana pembentukan koalisi besar mencuat usai adanya pertemuan antara lima ketua umum partai dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Atas hal ini, muncul dugaan Jokowi berusaha menjadi king maker yang mendalangi pembentukan koalisi tersebut.

Menanggapi isu yang beredar, PDIP segera membantah jika Jokowi merupakan king maker koalisi besar yang mendorong Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capresnya.

Baca Juga: PDIP Gabung ke Koalisi Besar, Pemilu 2024 Jadi Tidak Menarik Lagi!

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, meyakini Presiden Jokowi tidak mengintervensi parpol-parpol. Jokowi dianggap memiliki sopan-santun dan etika yang memagarinya termasuk dengan kapasitasnya sebagai Kepala Negara.

"Presiden punya sopan-santun dan etika politik yang luar biasa. Kami yang punya rekam jejak Pak Presiden Jokowi yang luar biasa, itu tidak mungkin dilakukan oleh Pak Jokowi, baik secara pribadi, personal maupun selaku presiden," kata Said, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Dia juga menolak apabila dipersepsikan PDIP berseberangan dengan Presiden Jokowi. Apalagi dengan menjadikan dasar ketidakhadiran Megawati Soekarnoputri dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan lima ketum parpol.

"Dari dulu Ibu Mega akan dibenturkan dengan Pak Jokowi, dari dulu. Bukan hanya sekarang," ujarnya.

Said enggan menanggapi wacana duet Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto dalam koalisi besar. Dia merasa tidak memiliki kewenangan mengomentari wacana tersebut.

Baca Juga: Jokowi Pernah Singgung Berkas Komitmen Kepala Daerah di Piala Dunia U-20, Ganjar Blak-blakan: Saya Tidak Pernah Tanda Tangan Apapun

Menurut Said, PDIP melalui Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Puan Maharani aktif berkomunikasi dengan ketum-ketum partai. Namun dia menepis komunikasi sudah masuk pada pencapresan, apalagi mengaitkannya dengan wacana mengawinkan Prabowo dengan Ganjar Pranowo.

"Kita ingin melanjutkan apa yang sudah dicapai Presiden Jokowi. Kalau punya kesamaan, estafet program itu dilanjutkan, titiknya sudah ketemu," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: