Pengamat Berharap PDIP Tidak Gabung Koalisi Besar Istana: Pemilu 2024 Bisa Jadi Tidak Menarik!
Pengamat menilai Pemilu 2024 menjadi tidak menarik jika PDIP masuk dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sebagaimana diketahui, dua koalisi berbasis istana ini sempat diwacanakan untuk digabung menjadi koalisi besar.
“Kalau PDIP bergabung enggak menarik kan cuma ada dua pasang. Koalisi besar plus PDIP dengan Koalisi Perubahan,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin dalam keterangannya pada Selasa (4/4/2023)
Jika PDIP bergabung dengan Koalisi Besar maka sudah dapat diprediksi capres-cawapres yang akan bertarung nantinya hanya dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden.
Pilpres dengan dua pasang capres dan cawapres untuk dipilih masyarakat sudah pernah terjadi pada pemilu sebelumnya. Hal itu mengakibatkan keterbelahan dukungan yang berkepanjangan. Meski pilpres sudah selesai, tapi banyak pihak tak menerima hasil yang diputuskan sehingga menyebabkan pemerintah mendapatkan reaksi dan ‘serangan’ dari berbagai pihak.
Untuk menghindari hal tersebut, dia mendorong PDIP membuat poros sendiri, atau bahkan mencalonkan capres dan cawapres sendiri. Sebab, hanya PDIP yang memiliki golden tiket memenuhi aturan 20 persen presidential threshold.
“Mestinya pasangan capres dan cawapres harus banyak agar rakyat punya pilihan. Agar tidak terjadi polarisasai seperti Pilpres 2019,” kata dia lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Advertisement