Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perlawanan Kubu Moeldoko Harus Diwaspadai, Pencapresan Anies Baswedan dalam Ancaman! Refly Harun: Pilpres 2024 Bisa Jadi Dagelan!

Perlawanan Kubu Moeldoko Harus Diwaspadai, Pencapresan Anies Baswedan dalam Ancaman! Refly Harun: Pilpres 2024 Bisa Jadi Dagelan! Anies Baswedan, Capres 2024 dari partai Gerindra | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver Demokrat Kubu KLB Deli Serdang pimpinan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung (MA) No.487 K/TUN/2022 per tanggal 29 September 2022, curi perhatian. Ketua Umum Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahkan menuding Moeldoko ingin menggerus koalisi Pengusung Anies Baswedan.

Mengenai manuver Moeldoko Cs ini, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun perkara PK ini harus jadi perhatian publik mengingat prosesnya di ruang tertutup dan muncul dengan suatu keputusan.

“Sederhana karena yang namanya proses PK itu bisa menjadi ruang gelap yang kita tidak tahu bagaimana tiba-tiba sesuatu itu dikabulkan, banyak yang ditolak sampai MA tiba-tiba PK-nya bebas,” jelas Refly melalui kanal Youtubenya, dikutip Rabu (5/4/23).

Baca Juga: Mencengangkan! Pak Pendeta Bongkar Kisah Anies Baswedan Buat Majelis Satu Gereja Menangis: Saya Emosional Juga Menceritakannya...

Karenanya, lanjut Refly, para relawan serta pihak yang mengharapkan adanya perubahan di 2024 nanti dengan berharap Anies Baswedan jadi presiden harus waspada.

Bukannya tanpa alasan, saat PK kubu Moeldoko dikabulkan, maka menurut Refly Demokrat yang sudah pindah kepemimpinan ke anak Buah Jokowi tersebut akan menarik dukungan dari Anies dan syarat 20 persen kursi legislatif tidak bisa dipenuhi oleh Anies.

Baca Juga: Pernah Tinggal Satu Atap, Eks Kepala Desa di Jawa Tengah Ini Tertawa Soal Tudingan Miring ke Anies Baswedan, Ada Apa?

“Ini patut jadi perhatian para relawan dan siapa pun yang ingin menegakkan demokrasi. Kalau saya bukan untuk demokrat itu sendiri tapi untuk demokrasi Indonesia,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: