Barbarnya Pasukan Israel Hajar Jemaah Masjid Al-Aqsa Sampai Ditangkapnya 400 Orang
Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan Israel terhadap jamaah, yang mereka gambarkan sebagai kejahatan.
“Kami memperingatkan pendudukan agar tidak melintasi garis merah di tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan ledakan besar,” kata Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh.
Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Apa yang terjadi di Yerusalem adalah kejahatan besar terhadap para jamaah. Shalat di Masjid al-Aqsha bukan atas izin pendudukan (Israel), melainkan hak kami.”
“Al-Aqsha adalah untuk Palestina dan untuk semua orang Arab dan Muslim, dan penyerbuan itu adalah percikan revolusi melawan pendudukan,” ujar dia.
Dua negara yang sedang terlibat dalam upaya untuk mengurangi ketegangan antara Israel dan Palestina atas dukungan Amerika Serikat yakni Yordania dan Mesir. Mereka mengeluarkan pernyataan terpisah yang intinya mengecam insiden tersebut.
Yordania, yang bertindak sebagai penjaga situs suci Kristen dan Muslim Yerusalem di bawah pengaturan status quo yang berlaku sejak perang 1967, mengutuk penyerbuan oleh Israel yang "mencolok". Kementerian Luar Negeri Mesir juga menyerukan penghentian segera "serangan terang-terangan" Israel terhadap jamaah al-Aqsha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement