Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Senang Petani Tuban Gunakan Pupuk Organik, Mentan SYL: Siap Perluas ke Seluruh Daerah

Presiden Senang Petani Tuban Gunakan Pupuk Organik, Mentan SYL: Siap Perluas ke Seluruh Daerah Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan penanaman padi petani di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban yang rata-rata sudah menggunakan pupuk organik dari kotoran hewan ternak. Presiden ingin pola semacam itu dilakukan juga di daerah lainya secara merata.

"Saya senang di sini memakai pupuk organik yang dilakukan oleh para petani sejak 3 tahun terakhir pada lahan 1.000 hektare," ujar Jokowi yang didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam kegiatan tanam serentak, Kamis, (6/4/2023), dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Panen Raya di Sejumlah Daerah, Kementan Minta Semua Pihak Waspada dan Optimalkan Penyerapan

Presiden mengatakan, biaya pemupukan dengan pola organik jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan pemupukan kimia. Pupuk organik, kata dia, hanya bermodal Rp500 ribu per hektare. Harga tersebut jauh lebih mahal jika petani menggunakan kimia yang sebesar Rp6 juta per hektare.

"Kalau bisa, dikembangkan di daerah yang lain seperti yang dilakukan di sini. Jadi akan banyak mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani dan tidak ketergantungan kepada pupuk-pupuk kimia," katanya.

Selain itu, kelebihan pupuk organik juga dapat membuat sistem ekologi pesawahan lebih baik karena terdapat kehidupan bagi kodok, belut, dan cacing. Berbeda dengan kimia yang secara perlahan akan membunuh ekosistem yang ada.

"Organik itu memperbaiki lingkungan dan ekosistem. Jadi, semua yang ada di sini menjadi tumbuh kembali cacing-cacing mulai banyak, belut mulai banyak, katak mulai banyak ini kan mulai lagi ekologinya akan diperbaiki kembali," katanya.

Terakhir, Presiden juga mengaku senang karena harga gabah saat ini justru lebih baik dari harga tahun lalu yang hanya berkisar di angka Rp4.200. Sementara, harga gabah saat ini sudah lebih baik karena berkisar di angka Rp5.700 per kilogram.

"Yang juga saya senang adalah harga gabah di petani dibanding tahun yang lalu jauh lebih baik pada hari ini sebesar Rp5.700. Saya kira ini tinggi sekali karena tahun lalu hanya Rp4.000 sampai Rp4.200," katanya.

Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku siap melaksanakan arahan Presiden Jokowi mengenai peningkatan produksi. Salah satunya memperluas cakupan pupuk organik untuk mengantisipasi langkanya pupuk kimia di seluruh dunia.

"Semua dunia mengalami nasib yang sama. Sama-sama kekurangan pupuk. Karena itu, saya siap menindaklanjuti arahan Presiden untuk memperluas cakupan pupuk organik," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: