Return on Invested Capital (ROIC) atau pengembalian modal yang diinvestasikan adalah perhitungan yang digunakan untuk menilai efisiensi perusahaan dalam mengalokasikan modal untuk investasi yang menguntungkan. Rumus ROIC melibatkan net operating profit after tax (NOPAT) atau pembagian laba operasi bersih setelah pajak dengan modal yang diinvestasikan.
ROIC memberi gambaran tentang seberapa baik perusahaan menggunakan modalnya untuk menghasilkan keuntungan. Membandingkan ROIC perusahaan dengan Weighted Average Cost Of Capital (WACC) atau biaya modal rata-rata tertimbang mengungkapkan apakah modal yang diinvestasikan digunakan secara efektif.
Rumus ROIC dihitung dengan menilai nilai dalam penyebut, total modal, yang merupakan jumlah utang dan ekuitas perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Diworsification?
Ada beberapa cara untuk menghitung nilai ini. Salah satunya adalah mengurangi kas dan liabilitas lancar tanpa bunga (NIBCL), termasuk liabilitas pajak dan utang usaha, selama tidak dikenakan bunga atau biaya dari total aset.
Metode ketiga untuk menghitung modal yang diinvestasikan adalah menambahkan nilai buku ekuitas perusahaan ke nilai buku hutangnya dan kemudian mengurangi aset non-operasional, termasuk kas dan setara kas, surat berharga, dan aset operasi yang dihentikan.
Cara terakhir untuk menghitung modal yang diinvestasikan adalah mendapatkan angka modal kerja dengan mengurangkan kewajiban lancar dari aset lancar.
Selanjutnya, Anda memperoleh modal kerja nontunai dengan mengurangkan uang tunai dari nilai modal kerja yang baru saja Anda hitung. Akhirnya, modal kerja non tunai ditambahkan ke aset tetap perusahaan.
Nilai dalam pembilang juga dapat dihitung dengan beberapa cara. Cara paling mudah adalah mengurangi dividen dari laba bersih perusahaan.
ROIC selalu dihitung sebagai persentase dan biasanya dinyatakan sebagai nilai 12 bulan tahunan atau tertinggal. Ini harus dibandingkan dengan biaya modal perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan menciptakan nilai.
Jika ROIC lebih besar daripada biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan (WACC) alias biaya metrik modal yang paling umum digunakan, maka perusahaan-perusahaan ini akan berdagang dengan harga premium. Tolok ukur umum untuk bukti penciptaan nilai adalah pengembalian dua poin persentase di atas biaya modal perusahaan.
Beberapa perusahaan beroperasi pada tingkat pengembalian nol, dan meskipun mereka mungkin tidak menghancurkan nilai, perusahaan ini tidak memiliki kelebihan modal untuk diinvestasikan dalam pertumbuhan masa depan.
ROIC adalah salah satu metrik penilaian yang paling penting dan informatif untuk dihitung. Namun, ini lebih penting untuk beberapa sektor daripada yang lain, karena perusahaan yang mengoperasikan rig minyak atau manufaktur semikonduktor menginvestasikan modal jauh lebih intensif daripada yang membutuhkan lebih sedikit peralatan.
Satu kelemahan dari metrik ini adalah bahwa metrik ini tidak memberi tahu apa pun tentang segmen bisnis mana yang menghasilkan nilai. Jika Anda membuat perhitungan berdasarkan laba bersih (dikurangi dividen) alih-alih NOPAT, hasilnya bisa lebih buram karena pengembaliannya mungkin berasal dari peristiwa tunggal yang tidak berulang.
ROIC memberikan konteks yang diperlukan untuk metrik lain seperti rasio harga terhadap pendapatan (P/E). Dilihat secara terpisah, rasio P/E mungkin menyarankan perusahaan oversold, namun penurunannya bisa jadi karena perusahaan tidak lagi menghasilkan nilai bagi pemegang saham pada tingkat yang sama (atau sama sekali).
Di sisi lain, perusahaan yang secara konsisten menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang diinvestasikan mungkin pantas untuk diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan dengan saham lain, bahkan jika rasio P/E mereka terlihat sangat tinggi.
Pengembalian modal yang diinvestasikan (ROIC) menentukan seberapa efisien perusahaan menempatkan modal di bawah kendalinya terhadap investasi atau proyek yang menguntungkan. Rasio ROIC memberi gambaran tentang seberapa baik perusahaan menggunakan uang yang telah dikumpulkan secara eksternal untuk menghasilkan pengembalian.
Membandingkan pengembalian perusahaan atas modal yang diinvestasikan dengan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mengungkapkan apakah modal yang diinvestasikan digunakan secara efektif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement