Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warning! China Catat Kematian Manusia Pertama karena Virus Flu Burung

Warning! China Catat Kematian Manusia Pertama karena Virus Flu Burung Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Beijing -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (11/4/2023) malam, mengatakan seorang wanita China telah menjadi orang pertama yang meninggal akibat virus flu burung.

Wanita berusia 56 tahun dari provinsi selatan Guangdong itu adalah orang ketiga yang diketahui terinfeksi flu burung subtipe H3N8. Virus ini jarang terjadi pada manusia sehingga tampaknya tidak menyebar di antara manusia.

Baca Juga: Perempuan di China Terinfeksi Virus Flu Burung, Peringatan Bahaya Dibunyikan

Seperti dilaporkan Reuters, semua kasus tersebut terjadi di China, dengan dua kasus pertama dilaporkan tahun lalu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Guangdong melaporkan infeksi ketiga akhir bulan lalu, namun tidak memberikan rincian tentang kematian wanita tersebut.

Pasien tersebut memiliki beberapa kondisi yang mendasari, kata WHO, dan riwayat terpapar unggas hidup.

Infeksi sporadis pada penderita flu burung adalah hal yang umum terjadi di Cina, di mana virus flu burung secara konstan beredar di populasi unggas dan burung liar yang sangat besar.

Sampel yang dikumpulkan dari pasar tradisional yang dikunjungi oleh wanita tersebut sebelum ia jatuh sakit positif mengandung influenza A (H3), kata WHO, yang menunjukkan bahwa hal ini mungkin merupakan sumber penularannya.

Meskipun jarang terjadi pada manusia, H3N8 sering terjadi pada unggas yang menyebabkan sedikit atau bahkan tidak ada tanda-tanda penyakit. Virus ini juga telah menginfeksi mamalia lain.

Tidak ada kasus lain yang ditemukan di antara kontak dekat wanita yang terinfeksi, kata WHO.

"Berdasarkan informasi yang ada, tampaknya virus ini tidak memiliki kemampuan untuk menyebar dengan mudah dari orang ke orang, dan oleh karena itu risiko penyebarannya di antara manusia di tingkat nasional, regional, dan internasional dianggap rendah," kata WHO dalam pernyataannya.

Pemantauan terhadap semua virus flu burung dianggap penting mengingat kemampuannya untuk berevolusi dan menyebabkan pandemi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: