Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kena Larangan Masuki Koalisi Besar, PDIP Dibuat Gusar: Ayo Deklarasi, Jangan Banyak Omong!

Kena Larangan Masuki Koalisi Besar, PDIP Dibuat Gusar: Ayo Deklarasi, Jangan Banyak Omong! Pendukung mengikuti kampanye terbuka calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019). Jokowi mengajak pendukung untuk memerangi hoaks dan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada pilpres mendatang. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elite PDI Perjuangan (PDIP), Aria Bima buka suara terkait dengan larangan partainya untuk bergabung dengan koalisi besar di Pilpres 2024.

Dirinya balas keras ucapan kontroversial yang dilayangkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid. Menurutnya hal itu harus diwujudkan lewat aksi nyata.

Baca Juga: Jusuf Kalla Sindir Elite PDIP yang Bagi-bagi Amplop Uang di Masjid: Sudah Pasti Kampanye Terselubung!

Aria langsung menantang balik, dirinya meminta koalisi tersebut untuk segera mengumumkan siapa jagoan mereka untuk hadapi pesta demokrasi tahun 2024.

Dirinya meminta jangan hanya mengomentari koalisi yang sebenarnya masih sangat dinamis dan belum pasti.

"Jadi saya menghargai untuk koalisi besar mau nyalonkan, segera saja nyalonkan, deklarasi, jangan banyak ngomong. Karena saya ini sudah sejak 1,5 tahun ngomongnya tentang kerja sama, kerja sama koalisi," ujar Aria Bima di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4).

Ia menjelaskan, PDIP sejak awal memastikan akan menjalin kerja sama politik untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partai berlambang kepala banteng itu juga menilai baik wacana pembentukan koalisi besar, meskipun PDIP sudah memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen.

Baca Juga: PDIP Dukung Wacana Pembentukan Koalisi Besar, Tapi Soal Capres Tak Boleh Nego

"PDI Perjuangan saya yakin akan bekerja sama dengan seluruh partai politik, yang jelas bukan kalkulasi saja menang kalah, platform ideologinya sama," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR itu.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengaku yakin bahwa seluruh ketua umum partai politik yang mendukung pembentukan koalisi besar akan duduk bersama dalam membahas berbagai hal. Termasuk soal sosok yang akan diusung sebagai capres pada 2024.

Sebab setiap partai politik yang mendukung koalisi besar, mereka mengusung kadernya untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Contohnya adalah Prabowo Subianto yang didorong Partai Gerindra.

Baca Juga: PDIP Sanggah Kalo Mau Masuk Koalisi Besar, Asal Capres Sesuai Pilihan Megawati

Lalu, Partai Golkar yang ingin mengusung Airlangga Hartarto. Hingga hasil Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ingin Abdul Muhaimin Iskandar maju pada kontestasi nasional mendatang.

"Kita akan duduk bersama setara, kita tidak boleh menegasikan calon partai lain," ujar elite dari partai wong cilik ini.

PDIP sendiri juga mendorong kadernya sebagai capres pada Pilpres 2024. Jelasnya, partai berlambang kepala banteng itu berpatokan kepada pidato Megawati Soekarnoputri dalam HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta.

Namun jika koalisi besar terealisasi dan PDIP bergabung di dalamnya, ia yakin para ketua umum partai politik akan bersama-sama membahasnya. Ia yakin, jalan keluar akan dihasilkan lewat pertemuan tersebut.

Baca Juga: Elektabilitas Digital Ganjar Pranowo dan PDIP Tetap Teratas

"Dijamin kalau di antara para ketua umum duduk bersama, tidak ada hal di republik ini yang tidak akan ada jalan keluarnya. Pasti ada jalan keluarnya," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: