Nego Bunga Utang Proyek Kereta Cepat Kebanggaan Jokowi Gagal Capai Target, Lord Luhut: Kami Mau Lebih Rendah Lagi!
Sengkarut Bunga Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kebanggan presiden Jokowi jadi perhatian publik.
Yang terbaru, Pemerintah melakukan negosiasi bunga pinjaman ke China. Pemerintah mengutus Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, ini bukan pekerjaan mudah. Sampai saat ini, negosiasi masih alot.
Luhut sampai terbang ke China ditemani Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi untuk negosiasi bunga pinjaman dengan China Development Bank (CDB).
Luhut terus berupaya menegosiasi bunga pembayaran dan tenor pinjaman untuk megaproyek KCJB dengan Pemerintah China. Kesepatakan sementara, kelebihan biaya (cost overrun) mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18 triliun menggunakan kurs rupiah 15 ribu.
"Terkait pinjaman kepada KAI untuk pembiayaan cost overrun, kami sedang finalkan negosiasi mengenai suku bunga. Suku bunga sudah turun dari 4 persen, sekarang kita masih ingin lebih rendah lagi. Juga mengenai struktur penjaminan serta tenor dan jangka waktu, ini tinggal final," terang Luhut.
Hanya saja, mengenai pelunasan pinjaman, China ingin Indonesia membayarnya melalui APBN. Luhut justru meminta China mempertimbangkan hal tersebut. Karena, dengan instrumen tersebut, prosesnya akan lebih panjang. Hasilnya, China mempertimbangkan hal tersebut.
Selain soal bunga pinjaman, Luhut mengundang China untuk menghadiri peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang rencananya berlangsung pada 18 Agustus 2023. Peresmian dilakukan langsung Presiden Jokowi sebagai hadiah HUT ke-78 RI.
"Pemerintah RI menyampaikan keinginan agar ada pimpinan tinggi Tiongkok yang hadir untuk menyaksikan operasional Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung ini. Karena selalu ada keraguan baik dari masyarakat kita di sini bahwa ini akan selesai," ungkapnya.
Dalam kunjungan itu, Luhut juga melaporkan kalau seluruh jalur KCJB telah tersambung sempurna dari Tegalluar hingga Halim Perdanakusumah. Dengan total panjang rel terpasang 304 km untuk kedua sisinya. "Trial akan dimulai Mei akhir," ujar Luhut.
Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, dari total cost overrun 1,2 miliar dolar AS, Indonesia mendapatkan pinjaman dari China 560 juta dolar AS. Pinjaman tersebut berlangsung dengan tenor 30 tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Advertisement