Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lady Christie Block, Entrepreneur Wanitas Asli Minahasa yang Sukses di London

Lady Christie Block, Entrepreneur Wanitas Asli Minahasa yang Sukses di London Kredit Foto: Dok. Pribadi

Untuk produk parfum, sebutnya, didorong oleh kecintaannya kepada wewangian. Karena sejak remaja, Ia ingin sekali membeli parfum branded, namun dengan kondisi ekonomi yang terbatas, keinginan tersebut tidak kesampaian.

“Sejak masih remaja, saya suka sekali dengan parfum. Tetapi karena saya dari keluarga sederhana, ingin membeli parfum branded pun tidak mampu,” tukasnya.

“Kecintaan saya kepada wewangian membuat saya terdorong untuk belajar dan sekolah ahli wewangian atau perfumery di industri parfum profesional di Cotswolds England tahun 2022 lalu,” ungkap lulusan SMA Katolik Rex Mundi Manado ini.

Menjadi suatu kebanggaan bagi Lady, dapat mempersembahkan yang terbaik dari potensi yang ada pada dirinya.

“Di negeri Inggris ini, melalui perusahan Lady Christie saya bangun pada 7 Oktober 2022 lalu. Saya juga baru saja me-launching koleksi produksi pertamaku yaitu scented candle, lilin wangi dan pada bulan Mei tahun 2023. Parfum Lady Christie ini, akan segera launching. Saya berharap suatu hari nanti bisa membuat Indonesia bangga,” katanya.

Dari hasil usaha yang ditekuninya, Lady mengantongi omset per bulan kurang lebih kalau dirupiahkan mencapai Rp400 juta.

Untuk produk candle per bulannya sesuai permintaan candle harus ready 1000 jars.

Ia mempekerjakan lima orang karyawan. Saat ini, yang dipasarkan baru candle. Untuk parfum baru akan launching bulan Mei 2023 mendatang. Untuk yang diproduksi pertama ada 10.000 botol, kemudian dipasarkan di mall di London dan online .

“Harga parfum per botol ukuran 100 ml £135 sekitar Rp2,5 juta – kalau yang 50 ml £ 75 sekitar Rp1,3 juta. Jadi kira-kira kalau parfum omset per bulan untuk size 100 ml sebesar Rp12 M lebih. Puji Tuhan dan 50 ml sebesar Rp6.7 M. Itu sudah pasti terjual karena produksi pertama mall, mekanismenya bayar dulu. Jadi tidak ada istilah consignments,” pungkasnya

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: