Waspadai Penipuan dengan Cerdas Memilih Jenis Investasi Digital

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Mobagu Sulawesi Utara dengan tema "Ayo Pahami Instrumen Investasi Digital" pada Minggu (30/4/2023). 

Digitalisasi tak terhindarkan dengan adanya perkembangan teknologi. Pengguna internet pun terus bertambah, saat ini setidaknya 212,9 juta masyarakat telah terhubung internet, menurut survei We Are Social dan HootSuite di awal 2023.

Namun, Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 juga menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah dari data yang dirilis 2019. 

Baca Juga: Pelajari Sistem Transaksi Keuangan Online untuk Menghindari Penipuan

Salah satu pengetahuan yang perlu dipelajari oleh masyarakat internet saat ini adalah investasi digital. Investasi sendiri merupakan kegiatan penanaman sejumlah modal yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Sementara investasi digital adalah kegiatan penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan di masa depan yang dilakukan secara online, bentuk investasi digital berupa situs web atau aplikasi.

“Investasi dilakukan dalam jangka yang cukup panjang, sehingga diperlukan pemahaman rencana yang matang serta risikonya. Karena itu harus tepat dalam memilih jenis investasi yang sesuai kebutuhan,” ungkap Dosen Fikom Universitas Pancasila, Diana Anggraeni, nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Mobagu Sulawesi Utara, Minggu (30/4/2023). 

Terdapat berbagai jenis investasi digital, seperti investasi emas, reksa dana, krypto bitcoin, obligasi ritel, P2P lending, hingga investasi saham. Lebih jauh ia pun berbagai tentang keuntungan dari investasi digital, seperti sisi fleksibel, hemat waktu dan biaya, dapat mulai berinvestasi dengan jumlah kecil, proses transaksi mudah karena bisa dilakukan di mana saja , bisa menjadi tabungan jangka panjang dan mudah dipantau.

Namun terdapat pula kelemanan investasi digital, seperti rentan penipuan, aplikasi dan sistem bisa mengalami error, banyak aplikasi atau situs yang isinya scam. Selain itu pengguna harus jeli agar tidak tertipu aplikasi bodong dan yang tidak terdaftar resmi di OJK, kadang kala ada juga biaya tak terduga yang bisa saja menambah beban investor. 

Agar tidak tertipu, maka sebelum berinvestasi digital kenali ciri-ciri investasi bodong seperti menjanjikan untung cepat dan besar, menyuruh mencari anggota dengan dalih mendapatkan bonus, dan legalitas lembaga tidak jelas.

“Sebelum berinvestasi pastikan terdaftar di OJK atau Bappebti, kenali juga investasi yang dituju dan pahami secara mendalam semua hal yang berhubungan kontrak perjanjian dan risikonya dan pilih investasi sesuai kebutuhan,” tandasnya. 

Ia pun mengingatkan agar jangan langsung memercayai rekomendasi dan hendaknya hati-hati dalam memberikan data pribadi. Sebaiknya berikan ke pihak yang tepat dan baca syarat ketentuannya, instal aplikasi dari tempat resmi atau legal yang dapat dipantau di OJK. 

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi antara lain Host & Influencer, Intan Oceania, Dosen Fikom Universitas Pancasila, Diana Anggraeni, serta Dosen dan Writerpreeneur, Dian Ikha Pramayanti. 

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.