Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar Amerika Perlahan-lahan Ditinggalkan, Bos IMF Kuak Fakta Menyakitkan!

Dolar Amerika Perlahan-lahan Ditinggalkan, Bos IMF Kuak Fakta Menyakitkan! Kredit Foto: Reuters/Remo Casilli
Warta Ekonomi, Washington -

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa dolar Amerika Serikat secara bertahap kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan utama dunia.

Kristalina Georgieva pada Senin (1/5/2023) mencatat bahwa tidak ada alternatif yang layak di antara mata uang-mata uang global untuk menggantikan dollar AS dalam waktu dekat.

Baca Juga: Bukti Indonesia Bercahaya Saat Gelapnya Dunia, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dinaikkan IMF!

"Telah terjadi pergeseran bertahap dari dolar, yang tadinya 70% dari cadangan devisa, sekarang sedikit di bawah 60%," kata Georgieva pada Konferensi Global Milken Institute 2023 di Beverly Hills, California.

Menurut kepala IMF, euro dapat dipandang sebagai pesaing terbesar bagi dolar, sementara pound Inggris, yen Jepang, dan yuan China "memainkan peran yang sangat sederhana."

Ia menekankan bahwa faktor utama kepercayaan terhadap mata uang suatu negara adalah kekuatan ekonominya dan kedalaman pasar modalnya.

"Dan jika Anda memikirkan sebuah alternatif di dunia di mana kita dapat bermigrasi ke mata uang digital bank sentral secara besar-besaran ... dan di sana saya tidak melihat adanya alternatif, saya tidak melihatnya dalam waktu dekat," kata Georgieva, dilansir RT.

Georgieva menyoroti guncangan besar dalam beberapa tahun terakhir - pandemi Covid, konflik Rusia-Ukraina, dan lonjakan suku bunga setelah kebijakan moneter longgar selama bertahun-tahun - menyebutnya sebagai "serangkaian peristiwa yang tidak terpikirkan."

Ia menjelaskan bahwa transisi cepat dari suku bunga rendah ke suku bunga tinggi telah mengekspos kerentanan di sektor keuangan, dan bahwa eksposur yang tinggi dari sektor perbankan AS terhadap krisis telah mengejutkan para analis IMF.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: