Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geram Ganjar Pranowo Jadi Korban Hoaks, Pengamat Politik Adi Prayitno: Capek! Serangan Vulgar Semacam Ini Makan Banyak Korban

Geram Ganjar Pranowo Jadi Korban Hoaks, Pengamat Politik Adi Prayitno: Capek! Serangan Vulgar Semacam Ini Makan Banyak Korban Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Adi Prayitno mengimbau agar kritikan masyarakat kepada bacapres harus bersifat substansif. Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia itu pun meminta masyarakat untuk menghindari kritik berlebihan dan perundungan kepada bacapres.

Pernyataan itu Adi sampaikan merespons hoaks yang menyerang salah satu bacapres, Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah yang sudah diusung PDIP itu jadi sasaran hoaks dengan beredarnya foto editannya bersama salah satu mantan artis dewasa dari Jepang.

Baca Juga: Serangan ke Ganjar Mulai Bermunculan? Foto Capres PDIP Peluk Bintang Dewasa Miyabi Beredar di Medsos

"Capek. Serangan vulgar semacam ini sudah banyak makan korban. Bukan hanya keributan, tetapi banyak juga yang berurusan dengan pihak berwajib karena dianggap fitnah, hoaks, dan merusak nama baik," kata Adi saat dihubungi wartawan, Selasa (2/5).

Dia mengatakan bukan tidak mungkin serangan-serangan kepada bacapres tersebut membuat pendukung masing-masing tokoh tersinggung dan berujung pelaporan kepada pihak berwajib.

"Kalau mau mengkritik calon seperti Ganjar, seperti Anies, atau Prabowo, lebih pada substansi, seperti visi misi, soal statement atau kebijakan politiknya yang pernah dilakukan selama menjadi pejabat publik," ujar Adi.

"Kalau ingin mengkritik Ganjar misalnya, kritik apa saja yang menjadi kelemahan di Jateng, kritik Anies apa yang menjadi kelemahan di Jakarta. Atau Prabowo ketika jadi Menhan dan seterusnya," kata dia.

Selain bersifat substantif, Adi meminta masyarakat memberikan kritikan yang terukur, mampu membangun demokrasi yang sehat, dan tidak memecah belah bangsa. "Saya kira Pemilu 2024 harus menjadi momen kampanye politik terutama oleh pendukungnya itu harus konstruktif. Bukan lagi terlampau berlebihan yang justru akan merusak suasana batin kebangsaan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: