Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Foto Editan Ganjar Bareng Mantan Artis Porno Jepang, Pengamat Ikut Geram: Kalau Mau Kritik, Fokus pada Substansi

Heboh Foto Editan Ganjar Bareng Mantan Artis Porno Jepang, Pengamat Ikut Geram: Kalau Mau Kritik, Fokus pada Substansi Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Media sosial digegerkan dengan sebuah foto Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diedit berdampingan dengan salah satu mantan artis dewasa dari Jepang. Hal ini membuat calon presiden (capres) PDIP tersebut mendapat kritik dan tindakan bully yang berlebihan.

Menanggapi polemik tersebut, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno, buka suara. Ia mengaku geram atas unggahan foto hoaks Ganjar tersebut.

Baca Juga: Foto Editan Ganjar dengan Bintang Film Dewasa Buat Geram, Masyarakat Diminta Beri Kritikan Substansif

Ia menilai, perbuatan itu sangat kontraproduktif dan hanya melahirkan keributan yang tidak berkesudahan. Adi pun mengimbau agar kritikan kepada bacapres harus bersifat substansif. 

"Capek. Serangan vulgar semacam ini sudah banyak makan korban. Bukan hanya keributan, tapi banyak juga yang berurusan dengan pihak berwajib karena dianggap fitnah, hoaks, dan merusak nama baik," kata Adi saat dihubungi wartawan, Selasa (2/4/2023). 

Dia melanjutkan, bukan tidak mungkin serangan-serangan kepada bacapres tersebut membuat pendukung masing-masing tokoh tersinggung, dan berujung pelaporan kepada pihak berwajib. 

"Kalau mau mengkritik calon seperti Ganjar, seperti Anies, ataupun Prabowo, lebih pada substansi, seperti visi misi, soal statement-statement atau kebijakan politiknya yang pernah dilakukan selama menjadi pejabat publik," ujar Adi. 

"Kalau ingin mengkritik Ganjar misalnya, kritik apa saja yang menjadi kelemahan Ganjar di jateng, kritik Anies apa yang menjadi kelemahan Anies di Jakarta. Atau Prabowo ketika jadi Menhan dan seterusnya," contohnya. 

Baca Juga: Pengakuan Doyan Nonton Film Porno Jadi Bumerang, Dokter Tifa Jelaskan Perilaku Ganjar dalam Kacamata Medis: Arahnya ke Sociopath

Selain bersifat substantif, Adi meminta masyarakat memberikan kritikan yang terukur, mampu membangun demokrasi yang sehat, dan tidak memecah belah bangsa. 

"Saya kira pemilu 2024 harus menjadi momen di mana kampanye politik terutama oleh pendukungnya itu harus konstruktif. Bukan lagi terlampau berlebihan yang justru akan merusak suasana batin kebangsaan kita," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: