Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terapresiasi 0,06%, Rupiah Hari Ini Mantap di Posisi Rp14.705 per Dolar AS

Terapresiasi 0,06%, Rupiah Hari Ini Mantap di Posisi Rp14.705 per Dolar AS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023, nilai tukar rupiah terpantau menguat. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa mata uang Indonesia itu terapresiasi 0,06% dan mengantongi tambahan 9 poin sehingga nilai tukarnya berada di angka Rp14.705 per dolar AS.

Kendati demikian, apabila dihadapkan dengan mata uang global, mata uang Garuda itu kompak mengalami depresiasi. Merujuk dari sumber yang sama, pada perdagangan hari ini, rupiah tunduk atas dolar Australia (-0,01%), euro (-0,15%), dan poundsterling (-0,08%).

Baca Juga: Merah Membara, Rupiah Hari Ini Melemah Atas Dolar AS dan Mata Uang Global

Jika dibandingkan dengan mata uang Asia, rupiah cenderung menunjukkan pergerakan yang lebih variatif. Data RTI Business menunjukkan, mata uang Indonesia itu menghijau atas dua mata uang, memerah atas lima mata uang, dan menguning atas satu mata uang.

Rupiah hari ini tampak masih stagnan atas won dan berhasil unjuk gigi terhadap dolar Hong Kong (0,11%) dan dolar Taiwan (0,21%). Sementara itu, yuan, yen, ringgit, dolar Singapura, dan baht berhasil mengungguli rupiah dengan nilai koreksi masing-masing sebesar -0,05%; -0,36%; -0,03%; -0,02%; dan -0,26%.

Baca Juga: Rupiah Hari Ini Menguat 0,06% ke Angka Rp14.686 per Dolar AS

Sebagai informasi tambahan, menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejalan dengan terkendalinya laju inflasi pada bulan April 2023. Mengutip dari keterangan pers yang dirilis secara resmi oleh Bank Indonesia (BI), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu berada di angka 0,33% sehingga secara tahunan, persentasenya berada di angka 4,33%. Hasil tersebut turun dari level bulan Maret 2023 yang berada di angka 4,97%.

Direktur Eksekutif BI, Erwin Haryono, mengungkapkan bahwa perkembangan itu tidak terlepas dari respons kebijakan moneter BI yang preemptive dan forward looking. Adanya sinergi erat perihal pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis lainnya juga menjadi pemicu lainnya.

Baca Juga: Kompak Menguat, Rupiah Hari Ini Perkasa Atas Dolar AS, Euro, dan Mata Uang Asia

“Ke depan, BI meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023 dan inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal dari perkiraan sebelumnya. BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah (pusat dan daerah) dalam pengendalian inflasi,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: