Temukan Ladang Minyak 10.000 Barel per Hari, Erdogan: Bukan Lagi Impor, Turki Pengekspor Energi
Sebuah ladang minyak dengan perkiraan kapasitas produksi 100.000 barel per hari telah ditemukan di Turki, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (2/5/2023).
Sumber daya baru ini, kata Erdogan, telah diidentifikasi di dekat ladang minyak yang sudah ada di daerah Gunung Gabar di Provinsi Sirnak tenggara.
Baca Juga: Erdogan: Seorang Pentolan ISIS Meregang Nyawa di Tangan Intelijen Turki
Presiden Turki menambahkan bahwa ladang ini mampu menghasilkan lebih banyak minyak daripada ladang minyak lainnya di Turki dan akan meningkatkan kemandirian energi negara tersebut, demikian dikutip dari TASS.
"Turki tidak akan lagi menjadi negara yang membutuhkan impor energi. Kami akan menjadi negara yang mampu memasok sumber daya energi," katanya.
Menurut pemimpin Turki ini, minyak mentah dari ladang baru ini sudah mengalir ke kilang-kilang minyak.
Turki menghargai kemandirian energi dan ingin melakukan diversifikasi dari impor, yang digunakan untuk memenuhi hampir semua konsumsi domestiknya.
Negara ini saat ini sangat bergantung pada pasokan minyak dan gas dari Rusia, Azerbaijan, Iran, Nigeria, dan Aljazair, serta impor gas alam cair (LNG) dari Qatar dan Amerika Serikat.
Pada bulan Desember, Erdogan mengungkapkan penemuan ladang minyak di Provinsi Sirnak, dengan cadangan sekitar 150 juta barel, dan perkiraan nilai $12 miliar.
Turki telah meningkatkan ambisi minyak dan gasnya secara signifikan selama setahun terakhir. Pada bulan Januari, negara ini menandatangani kesepakatan jangka panjang dengan Bulgaria, yang memungkinkan negara Balkan ini untuk mendapatkan akses ke terminal-terminal LNG Turki.
Pada bulan Januari, Ankara meningkatkan estimasi cadangan gas alam negara ini di Laut Hitam.
Menteri Energi Fatih Donmez mengatakan pada saat itu bahwa cadangan yang sudah terbukti saat ini akan memenuhi permintaan domestik selama 30 tahun ke depan, sementara penemuan-penemuan baru di Laut Hitam akan memperpanjang swasembada pasokan gas ini lebih lama lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement