Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fokus Jadi Perusahaan Pelayaran dan Total Logistik Terintegrasi, Keuntungan MITI Melesat Hingga 93%

Fokus Jadi Perusahaan Pelayaran dan Total Logistik Terintegrasi, Keuntungan MITI Melesat Hingga 93% Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mitra Investindo Tbk (MITI) berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan  dan laba usaha signifikan pada Kuartal I-2023, dengan mencatat pendapatan konsolidasian senilai Rp84,246 miliar atau merepresentasikan capaian sebesar 69,12% dibandingkan tahun buku 2022 yang mencatat pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp121,886 miliar. 

Dari sisi profitabilitas, MITI berhasil membukukan laba bersih Kuartal I-2023 sebesar Rp14,312 miliar atau mencapai sebesar 93,26% dibandingkan FY-2022 yang mencatat laba bersih sebesar Rp15,346 miliar. Margin EBITDA pun mengalami kenaikan menjadi sebesar 23,69%, dibandingkan FY-2022 sebesar 18%.

Melihat analisis capaian kinerja Kuartal I-2023 tersebut, segmen usaha penanganan kargo bongkar muat (stevedoring) memberikan kontribusi capaian sebesar Rp.54,421 miliar atau sebesar 64% dari total pendapatan pada Kuartal I-2023, dengan capaian perolehan laba senilai Rp.9,233 miliar atau sebesar 64,51% dari total perolehan laba konsolidasian Kuartal I-2023. Disusul pendapatan segmen usaha jasa pelayaran senilai Rp.16,041 miliar atau sebesar 19,04 % dari total pendapatan konsolidasian Kuartal I-2023.

Direktur Keuangan PT Mitra Investindo Tbk, Ignatius Edy Suhardaya, capaian kinerja Kuartal I- 2023 yang memuaskan ini merupakan babak baru MITI yang mencerminkan gagasan dan perubahan visi dan misi yang diterapkan Perseroan dan pemegang saham utama yakni menjadi perusahaan pelayaran dan total logistik terintegrasi, paska rampungnya akuisisi PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan PT Karya Abdi Luhur (KAL) pada Desember 2022. “Kegiatan usaha MITI sebagai perusahaan induk, kini ditopang oleh 3 segmen usaha yakni pengangkutan laut (pelayaran), keagenan kapal dan manajemen kapal, serta jasa penanganan cargo bongkar muat (stevedoring) yang seluruhnya dijalankan melalui entitas anak,” ujar Ignatius, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (4/5/2023). 

Baca Juga: PTBA Berhasil Kantongi Laba Bersih Rp1,2 Triliun dalam Tiga Bulan

Berikut ini ikhtisar utama  Laporan Keuangan Kuartal I-2023 dibandingkan dengan FY-2022, untuk memberikan gambaran kesebandingan atas konsolidasian ketiga entitas anak MITI, dimana pada  Kuartal I 2023 seluruh entitas anak telah dikonsolidasikan penuh selama periode 3 bulan. Sedangkan pada FY-2022, konsolidasian FY-2022 hanya berasal dari kinerja entitas anak PKL selama periode setahun serta kinerja WL dan KAL untuk periode Desember 2022 sesuai dengan standar akuntansi Indonesia untuk akuisisi terbalik (reverse takeover) atas pelaksanaan akuisisi PKL dan KAL oleh Perseroan.

Perseroan juga menyajikan profil neraca yang semakin solid, dimana likuiditas tetap terjaga.  Current Ratio pada kuartal I-2023 menjadi 314,88%,  dibandingkan FY-2022 sebesar 293,36%. Perseroan akan terus menjaga likuiditas perusahaan dengan memperhatikan pengelolaan risiko yang ketat dalam menjaga keberlanjutan usaha ke depan.

Dalam jangka panjang, perseroan akan terus memperkuat struktur modal secara organik melalui akumulasi laba ditahan yang diperoleh dari hasil operasi entitas anak, disamping penambahan modal disetor melalui Pasar Modal tetap terbuka sebagai salah satu sumber pendanaan dalam merealisasikan strategi pertumbuhan usaha secara unorganic ke depan.

Tahun 2023, dapat disebut tahun lepas landas MITI, dimana mulai awal tahun 2023 ini, MITI telah mengkonsolidasikan secara penuh seluruh segmen usaha yang dijalankan oleh ketiga entitas anak Perseroan  paska rampungnya akuisisi PKL dan KAL pada awal Desember 2022 lalu. Upaya ini telah dirintis sejak transformasi usaha MITI menjadi perusahaan pelayaran domestik melalui akuisisi WL pada Januari 2021, dimana selanjutnya MITI menyempurnakan strategi bisnis secara bertahap dengan mengembangkan segmen pelayaran dan logistic yang saling melengkapi dan menciptakan sinergi yang kuat bagi Perseroan dan entitas anak. Paska integrasi kedua bisnis tersebut, capaian kinerja MITI kini ditopang oleh 3 (tiga) segmen usaha, dengan kontribusi terbesar berasal dari  segmen bongkar muat yang dipengaruhi kinerja perdagangan ekspor impor pemerintah, termasuk komoditas. 

Hal tersebut tercermin pada capaian perolehan pendapatan dan laba pada Kuartal I-2023 yang mayoritas berasal dari segmen jasa bongkar muat, sekaligus menempatkan segmen jasa bongkar muat menjadi backbone pertumbuhan kinerja ke depan.  Capaian tersebut menjawab tantangan perekonomian dan prospek jasa bongkar muat paska pandemic Covid 19, yang dipengaruhi oleh trend pertumbuhan kinerja perdagangan ekspor dan impor  Indonesia pada tahun 2023 yang tetap tumbuh positif, kendati ditengah ketidakpastian geopolitik global yang berdampak terhadap disrupsi rantai pasok hingga kekuatiran atas ancaman resesi global. MITI bersama entitas anak memanfaatkan seoptimal mungkin setiap peluang usaha, untuk menghasilkan manfaat ekonomi yang sebesarnya bagi Perseroan dan para stakeholder serta turut berkontribusi dalam  pembangunan nasional dan mendukung Pemerintah dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG).

Strategi perusahaan menerapkan segmen usaha yang terintegrasi dan saling menopang membuahkan hasil yang tepat. Hal ini ditunjukkan dalam peningkatan nilai pada indikator utama keuangan yang sehat. Ke depan, MITI optimis akan dapat memaksimalkan profitabilitas semakin kuat dengan adanya penambahan segmen usaha paska akuisisi PKL dan KAL. Disamping efisiensi operasional terus ditingkatkan untuk meningkatkan margin usaha serta meningkatkan utilitas kelima (5) armada kapal yang dimiliki Perseroan saat ini.

Baca Juga: NCKL Bukukan Pendapatan Rp 4,8 triliun Pada Kuartal Pertama Tahun 2023, Tumbuh 74,6%

Selain pencapaian kinerja yang baik di kuartal I 2023, Perseroan melalui entitas anak memperoleh penghargaan atas kinerja operasional dan komitmennya dalam penerapan praktik-praktik terbaik sesuai standar industri, antara lain penghargaan KPU Award sebagai Perusahaan Pelayaran Terbaik yang diberikan kepada entitas anak PT Pelayaran Karana Line dari Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok (Juli 2022), Kecelakaan Nihil (Zero Accident) atas prestasi dalam melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Tempat Kerja dengan Kategori GOLD, keduanya diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia kepada PT Wasesa Line, entitas anak (Mei 2022). 

Menghadapi tantangan dan target pencapaian kinerja tahun 2023 ini, manajemen optimis, capaian rekor Kinerja Kuartal I-2023 yang diperoleh dalam periode 3 (tiga) tersebut, akan menjadi basis pencapaian kinerja tahun 2023 yang diharapkan akan mengalami lonjakan perolehan pendapatan dan laba sebesar 4x lipat, apabila capaian tersebut diproyeksikan setahun penuh untuk tahun 2023, dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 5,3% (yoy) (Sumber: APBN 2023, Kementerian Keuangan Republik Indonesia) dan proyeksi kenaikan nilai ekspor pada tahun 2023 sebesar 12,8% dan nilai impor sebesar 14,9%, meski lebih melambat dibandingkan tahun 2022 yang mencapai pertumbuhan ekspor sebesar 29,4% dan impor sebesar 25,37% (https://setkab.go.id, Januari 2023).

“Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan, memperkuat infrastruktur jasa bongkar muat, serta memperkuat kolaborasi dan sinergitas antar perusahaan dalam kelompok usaha MITI dengan dukungan aset, jaringan bisnis yang dimiliki untuk mengoptimalkan peluang dan prospek usaha pada 2023 dan tahun -tahun mendatang,” tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: