Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IESR: Taksonomi ASEAN Edisi Kedua Perlu Dioptimalkan Seiring dengan Keketuaan Indonesia

IESR: Taksonomi ASEAN Edisi Kedua Perlu Dioptimalkan Seiring dengan Keketuaan Indonesia Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai implementasi ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance versi kedua (ATSF V2) perlu dioptimalkan seiring dengan keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. 

Koordinator Proyek Pembiayaan Berkelanjutan, Ekonomi Hijau IESR, Farah Vianda mengatakan, Indonesia dapat memperkuat kerja sama di antara negara-negara ASEAN dalam mengatasi tantangan transisi energi.

Kerja sama tersebut di antaranya rendahnya investasi di sektor energi terbarukan dan pengakhiran operasional PLTU batu bara.

Baca Juga: IESR Rekomendasikan Agar Pemerintah Dapat Percepat Pensiun PLTU

"Indonesia telah memiliki beberapa peluang pendanaan internasional untuk pengembangan energi terbarukan dan pengakhiran operasional PLTU batu bara melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), Energy Transition Mechanism (ETM), dan Clean Investment Fund-Accelerated Coal Transition (CIF-ACT) dengan total US$24,05 miliar," ujar Farah dalam Media Luncheon: Mengenal Taksonomi Hijau dan Perkembangan Transisi Energi di ASEAN, Kamis (4/5/2023).

Namun, berdasarkan kajian IESR, setidaknya diperlukan US$135 miliar hingga 2030 untuk biaya transisi energi di Indonesia, termasuk pengakhiran operasi PLTU.

“Masuknya pembiayaan pengakhiran operasional PLTU ke dalam kategori kuning dan hijau akan memperbesar peluang untuk melakukan pendanaan terkait transisi energi atau transition finance," ujarnya.

Menurutnya, perlu adanya komunikasi yang jelas dari pihak regulator kepada pelaku usaha dan lembaga keuangan untuk memperbolehkan pembiayaan untuk kegiatan tersebut. 

"Sebab, beberapa lembaga keuangan sudah melakukan komitmen untuk tidak lagi mendukung pendanaan terkait batu bara. Namun, tentunya kategori kegiatan ini berbeda,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: