Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duo Indonesia-Malaysia Sepakat Dukung Kebijakan dan Negosiasi Ekspor Sawit dan Turunannya

Duo Indonesia-Malaysia Sepakat Dukung Kebijakan dan Negosiasi Ekspor Sawit dan Turunannya Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Malaysia sepakat memperkuat kerja sama bilateral terutama di sektor komoditas seperti kelapa sawit dan karet.

Hal tersebut mengemuka disampaikan dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, di sela-sela KTT ASEAN ke-42, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5).

Baca Juga: Di Sela KTT ASEAN, Menko Airlangga Duduk Bareng Menteri Malaysia Bahas Sawit dan Karet

"Penguatan kerja sama tersebut dilakukan untuk mendorong ekspor dan mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga, dalam keterangannya. 

Perlu diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2023 tercatat sebesar 5,03% (YoY) dengan sektor pertanian tumbuh sebesar 4,73% (YoY). Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 0,04% dari pertumbuhan PDB nasional. Kinerja sektor ini ditunjukkan dengan capaian nilai ekspor yang sebesar US$1,09 juta dan berkontribusi 1,62% terhadap total ekspor sepanjang triwulan I-2023.

Berdasarkan data United States Department of Agriculture (USDA), Indonesia dan Malaysia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. USDA memproyeksikan produksi CPO Indonesia bisa mencapai 45,5 juta MT pada periode 2022/2023, dan produksi CPO Malaysia 18,8 juta MT. Jika digabungkan, Indonesia-Malaysia menguasai 83% dari produksi CPO global yang totalnya diperkirakan mencapai 77,22 juta MT pada periode 2022/2023.

Sebelumnya, Airlangga sudah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, YAB Dato' Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof, pada Februari 2023. Pertemuan tersebut membahas kerja sama untuk mengatasi diskriminasi kelapa sawit. Pada pertemuan tersebut, Airlangga juga membahas kemungkinan dan strategi perluasan keanggotaan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dalam waktu dekat.

Pada pertemuan kali ini, kedua menteri sepakat untuk saling mendukung dalam kebijakan dan negosiasi yang menyangkut ekspor komoditas kelapa sawit dan turunannya, serta meningkatkan kerja sama dalam kerangka CPOPC. Turut hadir mendampingi Menko Airlangga antara lain Menteri Perdagangan, Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, dan Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: