Sirene Sampai Meraung-raung, Israel dan Gaza Berbalas Serangan hingga Korban Berjatuhan
Israel terus melakukan serangan terhadap Gaza, Palestina, sejauh ini menyebabkan sekitar 26 orang kehilangan nyawa. Lporan laman berita Aljazirah, Kamis (11/5/2023) menyebutkan, merespons serangan tersebut, pejuang Palestina di Gaza menembakkan roket ke arah Israel.
Pada Kamis dini hari, tiga orang lagi harus meregang nyawa akibat serangan udara Israel yang menargetkan Khan Younis, bagian selatan Gaza. Gadis berusia 10 tahun bernama Layan Madoukh juga terbunuh akibat ledakan di rumahnya, Gaza City.
Baca Juga: Mengenal Jihad Islam Palestina, Momok buat Pasukan Israel
Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan, tujuh orang meninggal pada Rabu (10/5/2023). Sehari sebelumnya serangan Israel menyebabkan 15 orang tewas.
‘’Ada kekhawatiran yang sangat tinggi di sini,’’ menurut wartawan Aljazirah, Youmna El Sayed yang melaporkan dari Gaza City. Semua tutup. Sekolah, fasilitas privat dan publk tutup. Hanya sedikit orang yang berani keluar rumah.
Roket-roket juga diluncurkan dari Jalur Gaza ke kota-kota di bagian selatan Israel. Sementara, sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, berupaya mengadang roket-roket yang berdatangan dari Gaza. Israel menyebut, lebih dari 400 roket ditembakkan hingga Rabu malam.
Penulis yang berdiam di Gaza, Rana Shubair, menyatakan,’’Serangan Israel membuat semua orang terkejut.’’ Ia menambahkan,’’Semua orang tidur, tiba-tiba mereka terbangun karena mendengar ledakan besar.’’ Warga mengantisipasi keadaan yang memburuk.
Sirene meraung
Israel menyerbu sejumlah target Jihad Islam di Gaza, Pelastina dalam serangan udara hari kedua, Rabu (10/5/2023). Sebagai balasan, kelompok perlawanan Palestina menembakkan roket melewati perbatasan.
Serangan roket ini memicu sirene peringatan meraung, mengingatkan warga untuk masuk ke dalam perlindungan di Tel Aviv, Israel. Sejumlah pejabat medis mengungkapkan,’’Setidaknya satu orang tewas dan satu lainnya terluka.’’
Beberapa menit setelah serangan ke Gaza, sirene terdengar di Israel. Semula hanya terdengar di komunitas warga Israel yang ada di perbatasan. Tak lama kemudian, juga terdengar di sekitar ibu kota Tel Aviv, yang berjarak 60 km sebelah utara Gaza.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement