Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) siap melakukan koordinasi secara pentahelix dengan lintas sektoral agar dengan Pekan Imunisasi Dunia (PID) ini imunisasi anak Indonesia, khususnya di Jawa Barat bisa mencapai target setinggi mungkin.
PID yang diperingati setiap minggu terakhir di bulan April setiap tahunnya itu diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kembali kesadaran dan tindakan kolektif dalam peningkatan cakupan imunisasi.
Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2023, Pemprov Jabar Siapkan Ribuan Tiket Bus dan Kereta Api
Terlebih, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara masif mengampanyekannya untuk mengejar ketertinggalan imunisasi selama Covid-19. Pasalnya, WHO mengakui, secara global selama pandemi Covid-19, banyak anak yang tidak diimunisasi.
Untuk itu, Pemprov Jabar berkomitmen memberikan hak kesehatan bagi masyarakat dengan memberikan stimulasi imunisasi dan vaksinasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi, mengatakan imunisasi dan vaksinasi adalah salah satu upaya yang paling efektif dalam membangun herd immunity guna mencegah mewabahnya suatu penyakit di satu daerah.
Mengingat Jawa Barat belum lama ini pernah mengalami darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) di Purwakarta, akibat Polio. Sejumlah balita terjangkit virus tersebut akhirnya memaksa dilakukan Sub PIN Polio.
"Pekan Imunisasi Dunia (PID), diikuti hampir 180 negara. Puncaknya pada minggu keempat April. Tapi untuk di Indonesia dilakukan pada 5-10 dan Jawa Barat nanti 13 Mei, Insya Allah di Bio Farma. Untuk semua jenis. Seremonial betapa pentingnya melengkapi imunisasi," kata Nina kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/5/2023).
"Penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi. Polio, difteri. Harusnya bisa. Tapi di Jawa Barat beberapa kejadian terjadi KLB. Sehingga kita menginginkan anak di Jawa Barat lengkap imunisasinya sehingga tidak terjadi penyakit," sambungnya
Nina mengimbau masyarakat yang telah mengikuti Sub PIN Polio tahap 1 untuk kembali menyertakan anaknya menjalani tahap 2, dimulai pada 15 Mei ini. Terutama di kota/kabupaten yang telah memiliki capaian 95 persen keatas.
Sedangkan yang masih rendah, akan dimulai pada 22 Mei, seperti Kota Cimahi, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kota Depok. Pelaksanaannya dilakukan selama dua pekan, terhitung sejak tanggal dimulainya imunisasi.
"Yang kena sweeping ada empat daerah. Ini mungkin karakter masyarakatnya. Mereka merasa sudah lengkap, jadi ngapain lagi ikut. Padahal (Sub PIN) ini tambahan dan merupakan program nasional," katanya.
Baca Juga: Imunisasi Polio Kabupaten Purwakarta Capai 101 Persen
Begitu pun dengan vaksinasi Covid-19. Ia mengakui jika belum sempurna sesuai harapan pemerintah. Dia pun berharap program ini dapat segera tuntas sehingga pandemi tidak lagi terulang.
"Kita memang terimunisasi, 86 persen tahap 1. Kedua sudah tinggi tapi belum 100 persen, booster masih kecil. Sehingga untuk vaksinasi itu ditingkatkan, imunisasi anak sudah kita jadwalkan. Itu harus diikuti, kalau yang bolong-bolong kita lakukan imunisasi tambahan atau kejar. Jadi semua perintah terkait imunisasi harus kita laksanakan, kita dukung," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement