Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enggak Dianggap Koalisi Berujung Menterinya Kena Tendang Jokowi, Elite NasDem: Kami Akan Terima

Enggak Dianggap Koalisi Berujung Menterinya Kena Tendang Jokowi, Elite NasDem: Kami Akan Terima Kredit Foto: Instagram/Willy Aditya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya buka suara terkait dengan hubungan partainya dengan Joko Widodo alias Jokowi.

Partai tersebut kini dikabarkan sudah tak dianggap bagian koalisi, bahkan dicap sedang dalam radar akan dibersihkan dari kabinet pemerintahan saat ini.

Baca Juga: Efek Beda Pandangan Berujung Rusak Baliho Anies Baswedan, Elite NU: Santunlah, Jangan Seperti Preman

Mendengar hal tersebut, Willy berlapang dada dan mengatakan bahwa pihaknya akan menerima segala keputusan dari Jokowi. "Kita sami'na wa atho'na saja sama presiden," kata Willy di Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Dia menuturkan, sejak awal Nasdem memang merupakan partai pendukung dari kabinet yang dibentuk Presiden Jokowi. Karena itu tentu Nasdem memiliki moral untuk senantiasa mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sampai berakhir pada 20 Oktober 2024. "Tapi, kami serahkan semuanya kepada presiden, kami tegak lurus apa sikap presiden, kami akan terima," ujar Willy.

Dia mengaku, tidak bisa memastikan apakah pada akhirnya tiga menteri dari Partai Nasdem terbebas dari reshuffle kabinet. Tapi, ia mempersilakan masyarakat melihat hubungan antara Partai Nasdem dan Presiden Jokowi selama ini.

Terkait Pilpres 2024, sambung dia, Partai Nasdem masih berkomitmen tidak cuma mengusung tapi memenangkan Anies Baswedan. Bahkan, Willy mengungkapkan, Nasdem sudah merasakan peningkatan antusiasme dari masyarakat.

"Keberadaan Nasdem yang sudah punya capres sendiri yang membuat kita lebih percaya diri dan itu ada di semua level," kata Willy.

Baca Juga: Kritik Subsidi Mobil Listrik Era Jokowi, Rekam Jejak Anies Baswedan Disoroti: Lah, Kok Anulir Tindakan Sendiri?!

Sebelumnya, isu reshuffle kembali mencuat usai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung sinyal Nasdem yang kerap tidak diundang Presiden Jokowi. Apalagi, tiap pertemuan mengundang ketua-ketua umum dari partai pendukung pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: