Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heran Musra Relawan Jokowi Hasilkan Airlangga Capres, JR: Elektabilitasnya Sangat Rendah!

Heran Musra Relawan Jokowi Hasilkan Airlangga Capres, JR: Elektabilitasnya Sangat Rendah! Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengomentari hasili Musra Relawan Jokowi yang diperkirakan akan mengumumkan tiga nama capres. Ketiga nama itu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.

Menurut Jamil, tak mengherankan jika hasil Musra merekomendasikan nama Ganjar dan Prabowo sebagai sosok penerus Jokowi.

"Sebab, dua nama ini memang punya elektabilitas tinggi sebagaimana kerap dirilis oleh berbagai lembaga survei. Ganjar dan Prabowo kerap bergantian berada di posisi satu dan dua dalam hal elektabilitas," kata Jamil

Karena itu, nama Ganjar dan Prabowo logis bila muncul pada Musra Relawan Jokowi. Dua nama ini memang sangat layak dimunculkan sebagai kandidat capres.

"Hal yang mengejutkan munculnya nama Airlangga. Nama ini dalam berbagai survei elektabilitasnya sangat rendah," tambahnya.

"Karena itu, tak jelas apa dasar Musra Relawan Jokowi memunculkan nama Airlangga. Padahal nama lain juga kerap muncul saat Musra Jokowi dilakukan di berbagai daerah," tegasnya.

Kalau demikian halnya, Jokowi bisa jadi dalam Pilpres 2024 mendukung Ganjar, Prabowo, dan Airlangga menjadi capres. Hanya saja dukungannya itu tidak disampaikan secara terbuka.

"Musra Relawan digunakan sebagai perpanjangan tangannya untuk mendukung sosok yang dikehendakinya," tambahnya.

Namun demikian, Musra Relawan Jokowi hanya bisa menyuarakan capres yang layak menurut versinya. Musra Relawan Jokowi tidak punya hak untuk mengusung capres. Kewenangan itu hanya milik partai yang punya kursi di Senayan.

Namun begitu, hasil Musra Relawan dapat digunakan Jokowi untuk mempengaruhi Ketua Umum partai politik koalisi dalam memilih capres. Tentu pengaruh itu hanya kepada Ketum Golkar, Gerindra, PAN, PKB, dan PPP.

"Kepada Ketum PDIP tampaknya pengaruh itu tidak akan terjadi. Sebab, Jokowi tidak cukup punya power untuk mempengaruhi Megawati," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: