Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional (OJK KR) 5 Sumbagut, Bambang Mukti Riyadi menyampaikan, pada triwulan I 2023, penyaluran kredit sektor pariwisata Sumut mencapai Rp3,18 triliun. Meningkat 7,41 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp2,96 triliun).
“Sementara, untuk kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 3,58%, turun 213 bps (yoy) dari periode sama tahun lalu (5,71%). Untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata dan percepatan akses keuangan di Sumut, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sumut telah menetapkan tujuh desa wisata dalam piloting program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di desa wisata,” ujarnya, Senin (16/5/2023).
Baca Juga: Terapkan Aturan OJK, Great Eastern Life Andalkan Teknologi AI untuk Pasarkan Unit Link Baru
Selama triwulan I 2023, OJK dan TPAKD Sumut telah melakukan focus group discussion (FGD) ke tujuh desa tersebut bersama pemerintah setempat dalam melakukan profiling demografi, kondisi keuangan, potensi wisata, fasilitas dan UMKM di lingkungan wisata.
“Tujuh desa wisata tersebut adalah Desa Timbang Jaya Langkat, Desa Lolo Golu Nias Barat, Desa Sisarahili Nias Utara, Desa Budaya Lingga Kabupaten Karo, Desa Karang Anyar Kabupaten Simalungun, Desa Sidodadi Ramunia Deliserdang dan Desa Pematang Johar Deliserdang,” katanya.
Disebutkannya, lima dari tujuh desa wisata di Sumut telah memiliki minimal satu Agen Laku Pandai. Sepanjang triwulan I 2023, total penyaluran kredit di desa wisata tercatat sebesar Rp6,8 miliar kepada 1.273 debitur.
”OJK juga telah melakukan FGD benchmarking ke Kabupaten Klaten, Yogyakarta yakni ke beberapa desa dan lokasi wisata serta pelaku UMKM Kabupaten Klaten terkait strategi pengelolaan desa wisata, produk UMKM berkelanjutan, peran pemerintah, dan percepatan akses permodalan untuk mengatasi rentenir,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement