- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
SKK Migas: Meningkatkan Investasi Hulu Migas Perlu Fiskal yang Lebih Menarik
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai persaingan investasi hulu Migas semakin ketat di tengah upaya negara di dunia untuk masuk ke dalam program net zero emission (NZE).
Maka dari itu, guna menarik investasi di sektor hulu Migas untuk meningkatkan capaian produksi migas nasional, diperlukan fiskal yang menarik.
"Perlu fiskal yang lebih menarik," ujar Deputi Eksplorasi SKK Migas Benny Lubiantara dalam diskusi dengan media, Rabu (17/5/2023).
Baca Juga: Potensi Hulu Migas di Indonesia Masih Menarik di Era Transisi Energi
Benny menyebut, upaya Indonesia untuk mencapai NZE pada 2060 dan beberapa perusahaan minyak internasional yang menargetkan mencapai NZE pada 2050 membuat persaingan investasi di hulu Migas semakin ketat.
Selain itu, risiko bisnis yang meningkat secara finansial, di mana persyaratan untuk dapat pendanaan lebih banyak, harus menuju pada energi hijau yang di dalamnya terdiri dari CCS/CCUS dan secara otomatis meningkatkan risiko finansial.
Lanjutnya, yang lebih penting adalah negara-negara produsen minyak mentah dunia saat ini sudah mengantisipasi hal tersebut, dan jangan sampai Indonesia tidak dapat mengantisipasinya.
"Negara tetangga disampaikan Wood Mackenzie sudah bagus, kita sudah berencana untuk jadi lebih baik, kalau gitu aja enggak cukup, harus radikal. Kalau yang lain berubah, kita ada di bawah yang berubah tadi. Negara lain saat ini melihat bahwa fiskal mereka harus diperbaiki," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement