Janjikan Suara Tionghoa, Pernyataan Hary Tanoe Dikritisi Langsung oleh Pengusaha Tionghoa: Jelas Ngawur!
Pengusaha nasional yang seorang Tionghoa, Muhammad Jusuf Hamka, mengkritisi pernyataan Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo. Sebelumnya, Hary Tanoe menyebut bahwa dia dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) akan mendukung apapun pilihan Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Jusuf Hamka, pernyataan tersebut tidak bisa dibenarkan karena akan mengotak-kotakkan masyarakat, terutama masyarakat Tionghoa, dalam hal ini.
Baca Juga: Tak Berpihak ke Rakyat Kecil, Anies Sebut Jokowi Cuma Getol Bangun Jalan Tol
"Kalau yang dikatakan bersangkutan seperti itu bahwa masyarakat atau organisasi Tionghoa mendukung apa yang diputuskan oleh seseorang jelas itu akan mengotak-kotakkan masyarakat," kata Jusuf Hamka dalam video yang berseliweran di TikTok, dikutip Minggu (21/5/2023).
Dia melanjutkan bahwa masyarakat Tionghoa saat ini telah berbaur dengan masyarakat lainnya. Dia pun tidak ingin warga Tionghoa diatur untuk memilih satu politikus tertentu.
"Masyarakat Tionghoa sudah membaur dan tidak ada masalah, dan masyarakat Tionghoa tidak mau dikotak-kotakkan dan mendukung cuma satu calon, jadi masyarakat Tionghoa saat ini sudah ada, baik di PDIP, PAN, PKB, bahkan PKS ada, di Golkar ada," sambungnya.
Dia pun menyebut pernyataan Hary Tanoe itu ngawur. Sebagai orang Tionghoa, dia pun tidak ingin ditunggangi oleh pandangan satu orang atau diwakili atas pilihannya. "Oleh sebab itu, kalau ada orang-orang yang mengatakan bahwa masyarakat Tionghoa akan mendukung apapun yang diputuskan oleh seseorang, jelas ini ngawur," imbuhnya.
Dirinya tidak ingin peristiwa di masa lalu kembali terulang. Pada akhirnya, hal itu berdampak buruk bagi Tionghoa sendiri.
"Saya sebagai orang Tionghoa merasa prihatin karena saya tidak pernah memberi kuasa kepada siapa pun dan saya tidak ingin diwakili oleh siapa pun karena pengalaman masyarakat Tionghoa pada tahun sebelumnya orde lama diseret-seret ke sini ke sana akhirnya dampaknya tidak baik bagi orang Tionghoa," jelasnya.
Dia kemudian mengimbau bagi siapa saja orang Tionghoa yang ingin berpolitik boleh, tetapi dia tidak ingin orang tersebut membawa suku dan sebagainya karena itu sangat sensitif dan berbahaya.
"Sahabat saya Tionghoa yang ingin berpolitik, berpolitiklah dengan elegan tanpa membawa masalah suku karena ini sangat sensitif dan bahaya," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement