Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Prabowo Jenderal Pecatan dan Penculik Sama Kayak isu 'Gorengan' PKI

Isu Prabowo Jenderal Pecatan dan Penculik Sama Kayak isu 'Gorengan' PKI Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi/
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Cyrus Network Indonesia Hasan Nasbi menilai isu Prabowo Subianto adalah penculik dan jenderal pelanggar HAM adalah isu lama yang digoreng kembali saat menjelang Pilpres.

Kata Hasan, isu sengaja dihembuskan demi menjatuhkan Prabowo dan herannya ketika masa sebelum dan sesudah Pilpres isu tersebut hilang ditelan isu lain.

"Isunya muncul musiman aja, sama kaya isu PKI, masuk Oktober ramai lagi. Habis bulan November sudah gak ada isu PKI. Sama aja, ketika Pilpres ada Prabowonya, muncul isu begini: pelanggar HAM, penculik, pecatan, Orde Baru dan lain-lain," kata Hasan Nasbi dalam sesi dialog dikutip dari Total Politik.

Baca Juga: Karakter Semi Otoriter Prabowo Subianto Dinilai Bakal Jadi Ancaman Rakyat Indonesia Jika Dia Jadi Presiden, Benarkah?

Hasan menilai yang menghembuskan isu-isu miring tentang Prabowo tidak muncul ketika di Pilpres 2009 Prabowo menjadi cawapres dari Megawati Soekarnoputri.

"Kan pernah ibunya mereka pernah berpasangan dengan Prabowo, gak mungkin ibunya gak tahu," tambahnya.

Dia menilai isu yang diolah lagi tentang sosok Prabowo sebagaimana dituduhkan oleh para pembencinya itu hanyalah isu bikinan yang tidak kreatif, karena terus diulang-ulang dengan bahan serangan yang sama.

"Lagian Pak Prabowo baru masuk kekuasaan itu di 2019, jadi selama 20 tahun lebih beliau tidak pernah diproses dan tidak pernah dihukum, dia oposisi loh, apa susahnya? Jadi ini kan meracau-racau tanda tak mampu. Dan yang meracau itu sudah 10 tahun ada di kekuasaan. Malah ada itu Pena 98 bikin black campaign, mereka itu bukan aktivis lagi, mereka bagian dari kekuasaan, ini buat mendeskriditkan orang," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: