Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sayang-sayang Putra Jokowi, Pengamat Yakin PDIP Tak Mau Kehilangan Gibran: Pengaruhnya Gak Main-main!

Sayang-sayang Putra Jokowi, Pengamat Yakin PDIP Tak Mau Kehilangan Gibran: Pengaruhnya Gak Main-main! Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) dinilai bersikap lemah lembut terhadap Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Padahal, PDIP belum lama ini memanggil putra Joko Widodo (Jokowi) itu usai dirinya menemani Prabowo Subianto bertemu relawan Jokowi-Gibran di Solo.

Banyak pihak yakin PDIP tersinggung sebab Gibran yang merupakan kadernya malah terlihat lebih dekat dengan Prabowo, bakal capres dari Partai Gerindra. Padahal, Ketum Megawati Soekarnoputri secara resmi telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres.

Baca Juga: Gak Cuma Modal Anak Jokowi, Ini Alasan Politisi Senior Berebut Dekati Gibran

Dikenal tegas dalam memberikan sanksi kepada kadernya, PDIP malah hanya menasihati Gibran. Menurut pengamat politik Rocky Gerung, hal tersebut menunjukkan jika partai politik berlogo kepala banteng itu masih menjadikan Jokowi sebagai faktor.

"Konyolnya PDIP begitu. Dengan mengusung Ganjar, berarti dia nyatakan Jokowi sudah nonfaktor, tapi ternyata Jokowi masih faktor. Karena gak bisa lagi tegur Jokowi, anaknya yang ditegur," kata Rocky, dikutip dari video berjudul "Tak Berani Sanksi Gibran, PDIP Cemas Kasus BTS Dibongkar Jokowi" yang diunggah ke YouTube, dikutip Jumat (26/5/2023).

Menurut analisis Rocky, PDIP terlalu menyetir para kadernya. Padahal, Gibran termasuk kaum milenial yang dinilainya lebih bersifat pragmatis.

"Gibran tahu secara formal dia anggota PDIP. Mungkin value dia berbeda dengan PDIP yang dianggap sebagai partai yang terlalu ideologis. Gibran kan milenial yang berupaya lebih pragmatis melihat keadaan," terangnya.

Selain itu, Rocky juga melihat adanya kekuatan yang dimiliki Gibran sehingga akan sangat disayangkan jika harus dilepas oleh PDIP.

"Megawati lebih khawatir dengan Gibran dibanding Jokowi karena dia mewakili milenial. Kira-kira separuh pemilih kita merupakan pemilih muda. Gibran adalah faktor, dia secara tidak formil memimpin milenial," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: