Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

TikTok Ikut-ikutan Bikin Chatbot AI, Mulai Diuji Coba ke Pengguna Filipina, Apa Fiturnya?

TikTok Ikut-ikutan Bikin Chatbot AI, Mulai Diuji Coba ke Pengguna Filipina, Apa Fiturnya? Kredit Foto: Unsplash/Kon Karampelas
Warta Ekonomi, Jakarta -

TikTok dilaporkan sedang menguji chatbot berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, yang diberi nama "Tako".

Dilansir Forbes, TikTok mengonfirmasi hal ini pada Kamis (25/5/2023). Platform media sosial tersebut akhirnya bergabung dalam persaingan untuk mengembangkan teknologi AI, setelah rilis ChatGPT OpenAI tahun lalu.

Baca Juga: Mensos Risma Turun Tangan Bantu Suhardi Usai Viral di Tiktok Gendong Anak Lumpuh Jualan Tisu

Dalam cuitannya, perusahaan menjelaskan bahwa Tako, yang dikembangkan menggunakan teknologi pihak ketiga, kini sedang diuji oleh pengguna TikTok tertentu di Filipina. Fitur ini digunakan untuk membantu pencarian dan penemuan di aplikasi.

Pengguna dapat mengakses Tako yang bisa menjawab pertanyaan dan mengadakan percakapan melalui ikon di atas gambar profil di sisi kanan video.

Meski demikian, TikTok mengeluarkan peringatan kepada pengguna bahwa fitur tersebut bersifat eksperimental dan tidak boleh dijadikan acuan untuk medis, hukum, atau nasihat keuangan.

TikTok adalah perusahaan terbaru yang merilis iterasi chatbot AI setelah perilisan "My AI" di Snapchat, yang berjalan pada versi terbaru ChatGPT OpenAI, pada bulan Februari, dan "Bard" Google pada bulan Maret.

Sebelumnya, teknologi AI ChatGPT dari OpenAI yang dirilis tahun lalu sempat membuat heboh karena kemampuannya menanggapi pertanyaan pengguna dan memecahkan masalah unik, seperti menulis esai, melalui jawaban seperti manusia. Microsoft kemudian menginvestasikan $10 miliar di OpenAI.

Pesaing Microsoft, Google, lalu merilis iterasi chatbotnya sendiri, yang berjalan pada model bahasa besar Google, Language for Dialogue Applications.

Baca Juga: Unduh Video tanpa Watermark dengan Musicallydown Tiktok

Beberapa eksekutif teknologi menentang pengembangan AI, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt, Elon Musk, dan salah satu pendiri Apple Steve Wozniak, karena kemungkinan adanya risiko eksistensial.

Sementara itu, pendiri Microsoft, Bill Gates, memuji AI atas kemungkinan dampaknya pada masyarakat, menunjukkan teknologi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas manusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: