Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Meroket 501%, KBAG Siapkan Rencana Ekspansi 2023 di Jakarta dan Jabar

Laba Meroket 501%, KBAG Siapkan Rencana Ekspansi 2023 di Jakarta dan Jabar Kredit Foto: KBAG
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG), pengembang real estate di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), mengalokasikan 88,74 persen atau Rp 8,27 miliar dari laba bersih 2022 senilai Rp 9,32 miliar sebagai laba ditahan (retained earnings) demi menopang ekspansi bisnis.

Keputusan itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023.

Sementara sisa laba bersih juga dialokasikan sebagai dana cadangan wajib sebesar Rp 1,05 miliar, sebagaimana diwajibkan dalam Pasal 70 Ayat 1 UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT).

Hingga Desember 2022, perseroan sudah memiliki saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 76,96 miliar, naik 12,46% dari tahun sebelumnya Rp 68,43 miliar. Sedangkan saldo laba yang sudah dicadangkan yakni Rp 1,05 miliar. Saldo laba ini bagian dari pos ekuitas tahun 2022 senilai Rp 390,03 miliar.

Direktur Utama KBAG Nicholas Sumasto menjelaskan alokasi laba bersih untuk laba ditahan ialah dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama rencana ekspansi yang akan digencarkan pada tahun ini.

“Beberapa pertimbangan tidak dibagikan dividen tahun ini ialah pendapatan, keadaan operasional dan keuangan, kondisi likuiditas, rencana belanja modal, peluang akuisisi, prospek bisnis masa depan, dan faktor lain yang dianggap relevan,” kata Nicholas, dalam Paparan Publik di Jakarta, Kamis (25/5/2023), sehari setelah RUPST.

Baca Juga: Laba KBAG Meroket Hingga 498% Menjadi Rp9,3 Miliar

Sepanjang tahun lalu, perseroan mencetak laba bersih Rp 9,32 miliar, meroket 501,29% dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 1,56 miliar, seiring dengan pendapatan yang juga naik 98% menjadi Rp 77,36 miliar dari tahun sebelumnya Rp 39,08 miliar.

Pertumbuhan pendapatan didukung kenaikan penjualan rusunami, ruko dan rumah tapak serta pendapatan pengelolaan lingkungan.

Dalam RUPST 7 Juli tahun lalu, perseroan sudah membagikan dividen tunai Rp 786,50 juta, atau setara 50% dari laba bersih 2021. Secara per saham, nilai dividen tahun lalu itu senilai Rp 0,11 per saham yang dibagikan kepada total 7,15 miliar saham yang beredar.

Target 2023

Dalam Paparan Publik tersebut, Direktur KBAG Budi Hariyanto Hartono mengatakan perseroan membidik target penjualan tahun ini sebanyak 282 unit, naik 26% dari realisasi penjualan tahun lalu 223 unit.

Secara nilai, target pendapatan naik 41% menjadi Rp 108,89 miliar dari realisasi pendapatan 2022 Rp 77,36 miliar dan laba bersih tahun ini dipatok Rp 31,65 miliar, naik 240% dari realisasi laba tahun lalu Rp 9,31 miliar.

Hingga kuartal I-2023, KBAG mampu mencetak laba bersih Rp 202,87 juta, dari periode yang sama tahun lalu yang rugi Rp 1,15 miliar. Pencapaian itu seiring dengan pendapatan yang melesat 66% menjadi Rp 7,76 miliar, dari Rp 4,67 miliar. Penjualan terbesar disumbang rusunami Rp 4,14 miliar, rumah tapak Rp 2,26 miliar, dan sisanya penjualan ruko 1,73 miliar dan pendapatan pengelolaan lingkungan.

Pada Desember 2022, perseroan juga baru melaksanakan ground breaking pembangunan Green Valley II, semi apartemen berupa rusunami 5 blok, terdiri dari 480 unit rusunami dan 32 unit kios. Target penyelesaian pada akhir tahun 2025. 

Baca Juga: Incar Dana IPO Hingga Rp78,48 Miliar, Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Siap Ekspansi

Strategi tahun ini, perseroan akan memperluas ekspansi bisnis properti di Jakarta Barat dan Jawa Barat, tepatnya di Jonggol, Desa Singasari, yang merupakan daerah yang berkembang pesat. Tanah di Cengkareng, Jakarta Barat, seluas 7.346 m2, akan dikembangkan menjadi apartemen dan fasilitasnya, melalui anak usaha PT Kharismatama Niagamakmur (KNM).

Adapun tanah di Jonggol, Desa Singasari, seluas 891.172m2, akan dikembangkan menjadi perumahan via anak usaha PT Singasari Purabuana (SPB), sementara tanah di Desa Cibodas dan Desa Singasari seluas total 628.863 m2, yang akan dikembangkan menjadi perumahan melalui entitas anak PT Arthapurwa Budijaya (APB).

Selain itu, perseroan tetap mengembangkan properti di Balikpapan mengingat ada peluang dari rencana pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim.

“Kami juga akan terus melakukan upaya pemasaran produk guna memperluas pasar dan menjangkau pelanggan melalui berbagai media. Kami yakin, di luar sentimen negatif seperti ancaman resesi dan suku bunga tinggi, prospek investasi properti masih besar, apalagi tingkat kekurangan pasokan rumah di Indonesia saat ini masih tinggi,” kata Nicholas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: