Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Percepatan Digitalisasi Unit Pembangkit, PLN NP Ciptakan Inovasi iCORE

Dorong Percepatan Digitalisasi Unit Pembangkit, PLN NP Ciptakan Inovasi iCORE Kredit Foto: PLN NP
Warta Ekonomi, Surabaya -

Subholding pembangkitan PLN Nusantara Power (PLN NP) terus melakukan inovasi berbasis digital dengan mendorong percepatan digitalisasi Unit Pembangkit (UP) melalui inovasi bernama iCORE (Intelligent Centre of Optimization for Reliabilty & Efficiency).

Salah satu UP yang kini berbasis digital adalah Muara Tawar yang menjadi unit pembangkit ke-19 dan ke-20 yang pengelolaannya telah beralih ke digital.

Baca Juga: Jaga Pasokan Gas, PLN EPI Kembangkan Fasilitas Mid-Stream LNG di Tiga Wilayah

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, mengatakan penggunaan teknologi berbasis digital tersebut merupakan produk inovasi dalam pengelolaan pembangkit berbasis digital 4.0. 

Melalui iCORE, proses pemantauan operasional, analisis, dan diagnosis kondisi pembangkit dapat dilakukan secara digital dan real time lewat pengoptimalan sensor yang terpasang pada mesin-mesin pembangkit.

Dikatakan Ruly, program digitalisasi pembangkit juga sejalan dengan program transformasi PLN, di mana digitalisasi telah menjadi salah satu fondasi penting yang terus dikembangkan di tengah disrupsi teknologi demi kelancaran dan keandalan pasokan listrik berkualitas yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia. 

"Penerapan digitalisasi pembangkit ini telah dimulai PLN NP sejak 2017, sebagai upaya meningkatkan keandalan, efisiensi, dan daya saing pembangkit PLN Nusantara Power. Teknologi ini menjadikan unit pembangkit lebih andal dalam menghadirkan listrik berkualitas bagi pelanggan dan juga masyarakat Indonesia," tegas Ruly di Surabaya, Kamis (25/5/2023).

Menurutnya, PLN NP sendiri menjadi pionir dalam digitalisasi unit pembangkit di Indonesia melalui penerapan ICORE (yang dahulu bernama REMDOC) sejak 2016. 

"Saat ini, PLN NP telah mengelola 20 unit pembangkit secara digital dengan total kapasitas mencapai 6915 MW," kata Rully.

Sementara itu, VP Pembangkitan SH dan AP divisi OKI PT PLN (Persero), Anang Widjajanta, mengaprisiasi langkah PLN NP dalam program digitalisasi untuk menuju Go Live ICORE, salah satunya yang berhasil diterapkan pada UP Muara Karang dan UP Muara Tawar.

PLN NP berhasil menyelesaikan beberapa tahapan, mulai dari set up koneksi, setup server, mapping equipment, penarikan data, training, testing dan evaluasi model, pembuatan fault tree analysis beserta diagnostic rule, hingga proses setup model hingga tahapan test dan evaluasi final. 

"Dengan implementasi DPP ini, secara korporat, PLN akan lebih siap menjawab tantangan perusahaan seperti terkait FODER yang masih tinggi. Integrasi implementasi DPP ini akan mampu memberikan benefit berupa peningkatan keandalan dan efisiensi pembangkit," ungkap Anang.

Baca Juga: Bertandang ke China, PLN Jajaki Peluang Kerja Sama Pengembangan Sistem Smart Grid

Diketahui, penerapan digitalisasi pembangkit PLN NP dilakukan di seluruh lini, mulai dari pemantauan, pengendalian, dan optimalisasi pembangkit. 

Percepatan PLN dalam melakukan digitalisasi tata kelola pembangkitnya ini bertujuan meningkatkan keandalan, efisiensi, dan daya saing pembangkit PLN melalui penggunaan platform digital.

Dari sisi keandalan sistem, terimplementasinya program terobosan digital power plant ini meningkatkan faktor kesiapan (EAF) sekaligus menurunkan tingkat pemadaman (EFOR).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: