Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin Masuk Whitelist Pembunuhan Ukraina, Kremlin: Intelijen Rusia Tahu Tugas Mereka

Putin Masuk Whitelist Pembunuhan Ukraina, Kremlin: Intelijen Rusia Tahu Tugas Mereka Kredit Foto: Reuters/Maxim Shemetov
Warta Ekonomi, Moskow -

Kremlin pada Kamis (25/5/2023) bahwa badan-badan keamanan Rusia mengetahui apa yang mereka lakukan setelah seorang pejabat tinggi intelijen Ukraina mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin berada di urutan pertama dalam daftar pembunuhan Kiev.

Vadym Skibitsky, wakil kepala dinas intelijen militer Ukraina, mengatakan kepada surat kabar Jerman Die Welt dalam sebuah wawancara bahwa Kiev ingin membunuh Putin.

Baca Juga: Yevgeny Prigozhin: Wagner Undur Diri dari Bakhmut, Kini Terserah Militer Rusia

"Karena dia mengkoordinasikan dan memutuskan apa yang terjadi dalam perang dan bahwa pemimpin Rusia itu sadar bahwa dia menduduki peringkat pertama dalam daftar pembunuhan di Ukraina," kata Skibitsky.

"Namun pada akhirnya, semua orang harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka," lanjutnya.

"Putin menyadari bahwa kami semakin dekat dengannya, tapi dia juga takut dibunuh oleh rakyatnya sendiri," kata Skibitsky kepada Die Welt.

Skibitsky kemudian menyebutkan nama-nama orang Rusia lainnya, termasuk bos tentara bayaran Yevgeny Prigozhin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, dan komandan militer Sergei Surovikin yang dijuluki "Jenderal Armageddon" oleh media Rusia, sebagai target.

Dia dikutip mengatakan bahwa Putin adalah target yang sulit karena dia sering "bersembunyi" tetapi sekarang mulai lebih sering muncul di depan umum.

Ketika ditanya apakah langkah-langkah untuk melindungi Putin sedang ditingkatkan setelah wawancara Skibitsky, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada TV pemerintah pada Kamis (25/5/2023).

"Percayalah, dinas keamanan kami tahu tugas mereka dan tahu apa yang mereka lakukan," jelasnya.

Peskov mengatakan bahwa wawancara Skibitsky merupakan konfirmasi bahwa Rusia telah benar dalam melancarkan apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina 15 bulan yang lalu, sebuah konflik yang menurut Ukraina dan Barat merupakan perang penaklukan yang tidak beralasan.

"Rezim teroris berbicara tentang aspirasi terorisnya. Operasi militer khusus ini lebih dari sekadar dibenarkan, lebih dari yang diperlukan, dan harus diselesaikan untuk mencapai tujuannya," kata Peskov.

Kremlin menggambarkan serangan pesawat nirawak di Kremlin awal bulan ini sebagai upaya Ukraina untuk membunuh Putin, sesuatu yang dibantah oleh Kiev pada saat itu.

The New York Times mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa badan-badan intelijen AS percaya bahwa serangan pesawat tak berawak tersebut kemungkinan didalangi oleh mata-mata Ukraina atau intelijen militer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: