Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

GoTo Tutup Unit Bisnis Pinjaman Konsumen di India dan Pangkas 30 Karyawan

GoTo Tutup Unit Bisnis Pinjaman Konsumen di India dan Pangkas 30 Karyawan Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Sementara itu, Kepala Riset PT Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu mengatakan, GoTo tidak bisa terus-terusan memangkas karyawannya untuk mendongkrak profitabilitas. “Mereka punya batasan sendiri, dan jika terus mengurangi staf, perusahaan akan tutup,” terangnya kepada DealStreetAsia.

Hal terpenting dari strategi PHK adalah tidak akan menjadi bumerang bagi jajaran atas perusahaan. "Perusahaan juga harus meningkatkan topline jika target cost-cutting tercapai," ujarnya.

Menurut Pasaribu, pendapatan GoTo tumbuh lambat pada periode Januari-Maret karena biaya tambahan di platform GoTo dan persaingan ketat. Karena itu, GoTo perlu menemukan cara untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan mereka.

Pada kuartal pertama tahun 2023, GoTo membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,3 triliun, yang dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun. Pendapatan kotor pada kuartal terakhir mencapai hampir Rp6 triliun, naik dari Rp5,2 triliun pada kuartal pertama tahun 2022. Sedangkan gross transaction value (GTV) GoTo Group mencapai Rp148,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perdagangan saham di GoTo ditutup pada tengah hari Senin setelah saham anjlok 14,97% menjadi Rp125 per saham. Saham GoTo sejauh ini telah merosot lebih dari 67% sejak listing mereka pada April tahun lalu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: