Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KLHK Sebut, Salah Satu Persoalan Sampah Adalah Perilaku Penggunaan Plastik Sekali Pakai

KLHK Sebut, Salah Satu Persoalan Sampah Adalah Perilaku Penggunaan Plastik Sekali Pakai Kredit Foto: Sutterstock.

Menurutnya, salah satu penyebab permasalahan sampah plastik di Indonesia adalah berkembangnya budaya perilaku masyarakat yang menggunakan barang yang sifatnya sekali pakai dan mudah menjadi sampah, di mana sebagian besar barang tersebut terbuat dari plastik.

"Sebagian besar sampah yang dibuang dalam kondisi tercampur atau tidak dipilah sehingga proses pengolahan sampah termasuk sampah plastik belum optimal dan masih banyak yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA," ucapnya.

Baca Juga: WHO dan Pakar Sebut Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan Belum Bisa Dibuktikan

Karena itu, dia pun meminta masyarakat untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai dan memiliki gaya hidup minim sampah melalui pencegahan sampah plastik sekali pakai, belanja tanpa kemasan, dan melakukan pemilahan sampah dari rumah.

Dia juga mengutarakan bahwa berbagai kebijakan seperti Perpres 97 tahun 2017, di mana pada tahun 2025 ditargetkan 100% pengolahan sampah di Indonesia bisa dilakukan dengan baik dan benar, ini masih jauh. Begitu juga dengan pencapaian target Perpres 83 tahun 2018, di mana target untuk bisa mengurangi 70% sampah ke laut sesuai janji Indonesia ke dunia internasional, itu juga masih sulit terpenuhi.

"Kemudian kita ada regulasi-regulasi lainnya misalnya terkait dengan Extended Producer Responsibility, di mana produsen itu di hulu punya tanggung jawab sekarang. Jadi, bukan volunteer lagi, tapi mandatory sebenarnya, juga masih belum maksimal," tuturnya.

Dia mengatakan, hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menunjukkan bahwa dari berbagai persoalan lingkungan, indeks ketidakpedulian paling tinggi itu adalah dalam hal pengelolaan sampah, di mana sebanyak 72% orang Indonesia tidak peduli terhadap sampah. "Ini belum dilakukan lagi surveinya, mudah-mudahan sudah berubah banyak," ungkapnya.

Dalam mengatasi permasalahan sampah plastik yang tidak mudah terurai secara alami, Novrizal meminta kepada para produsen untuk membangun industrialisasi pengolahan sampahnya sendiri. "Untuk itu, perlu intervensi teknologi," katanya.

Untuk menunjukkan dukungan terhadap pengurangan sampah plastik yang terus meningkat hingga saat ini, Ketua Panitia Acara, Iwan Budisusanto, mewajibkan semua ILUNI UI yang ikut dalam acara ini untuk membawa tumbler. "Panitia menyediakan air mineral di galon untuk kebutuhan minum saat acara berlangsung. Apabila air di tumbler habis, silakan mengisi air dari galon yang telah disediakan panitia," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: