Kontribusi Digital Banking Makin Kokoh, Fee Based Income BRI Tumbuh Double Digit Capai 11,5%

"Secara karakteristik, FBI lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan komisi dari penyaluran kredit karena komisi dari layanan digital terbilang kebal terhadap fluktuasi suku bunga," lanjutnya.
Kendati demikian, Alex mengingatkan bahwa perubahan teknologi dan tren perilaku konsumen dapat memberikan tantangan baru bagi bank, seperti menghadapi persaingan yang makin ketat dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan cepat.
Baca Juga: Tiga Jurus BRI Genjot Kinerja Bisnis Treasury, Salah Satunya Digitalisasi
"Oleh karena itu, bank perlu terus mengikuti tren digital, memperbarui strategi, dan berinvestasi dalam inovasi teknologi untuk memastikan posisi fee dari layanan digital tetap kuat terhadap bottom line di masa depan," imbuhnya.
Dalam kesempatan lain, Direktur Digital dan IT BRI, Arga M. Nugraha, menambahkan bahwa peningkatan pelayanan digital terus diupayakan guna memberi kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan yang berujung pada peningkatan volume transaksi BRI secara keseluruhan.
"Nasabah kami telah beralih dari transaksi berbasis kantor cabang ke saluran transaksi digital. Jumlahnya terus meningkat sejalan dengan perjalanan transformasi digital pelanggan. Kenyamanan nasabah menjadi unsur penting bagi BRI dengan transformasi layanan di dalamnya," jelasnya.
Capaian BRI pada FBI memang seiring dengan kebiasaan nasabah yang telah berpindah dari layanan kantor cabang ke kanal digital. "Per Maret 2023, emiten bersandi BBRI ini mencatat sebanyak 98,9% transaksi dilakukan nasabah melalui kanal digital. Artinya, hanya 1,1% saja transaksi nasabah yang masih menggunakan cara konvensional," ujarnya menutup pembicaraan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement