Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riset VISA: Tingkat Penggunaan, Kesadaran & Minat Masyarakat pada Contactless Semakin Meningkat

Riset VISA: Tingkat Penggunaan, Kesadaran & Minat Masyarakat pada Contactless Semakin Meningkat Kredit Foto: Unsplash/Blake Wisz
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Riset Visa Consumer Payment Attitudes Study 2022 menunjukkan bahwa 2 dari 3 masyarakat Indonesia sudah mencoba untuk menggunakan pembayaran nontunai atau cashless. Pengguna cashless tersebut didominasi oleh generasi muda.

Hal tersebut disampaikan oleh President Director PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman dalam acara Siapkah Kita Meninggalkan Uang Cash? secara daring pada Jumat (9/6/2023).

Cashless itu nyaman. Di era smartphone, cashless menjadi lebih cepat dan mudah. Terbukti dari Visa Consumer Payment Attitudes Study yang kita lakukan setiap tahun secara online,” kata Riko.

Baca Juga: Gencarkan Cashless, PermataBank Hadirkan Layanan Transfer Saldo GoPay via BI-Fast

Salah satu metode pembayaran nontunai adalah melalui kartu pembayaran nirsentuh atau contactless. Dalam riset yang sama, disebutkan bahwa tingkat penggunaan, kesadaran, dan minat masyarakat terhadap kartu contactless semakin meningkat.

34 persen masyarakat tercatat sudah pernah menggunakan metode contactless. Salah satunya adalah Dimas Ramadhan, lifestyle influencer yang juga hadir pada acara yang sama. Dimas membagikan pengalamannya menggunakan metode contactless baik di dalam maupun luar negeri.

“Aku pribadi 99 persen cashless. Nggak perlu ribet uang kembalian, koin-koin berceceran, udah nggak kayak dulu lagi. Apalagi di Indonesia sudah ada e-wallet, jadi ketika datang ke supermarket, nggak usah bawa uang. Tinggal scan langsung transasi. Ada juga yang pakai contactless Visa, tinggal tap,” kata Dimas.

Menurut Riko, kesadaran masyarakat akan contactless juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Dia optimis Indonesia bisa menjadi masyarakat cashless di tahun-tahun berikutnya.

“Dibanding negara lain, Indonesia masih ‘work in progress’. Kartunya dan mesin-mesinnya harus terus ditambah. Yang menerima kartu Visa, 50% sudah bisa contactless. Kita harus mengejar negara-negara lain,” ujar Riko.

Riko menyampaikan bahwa yang saat ini perlu dilakukan adalah edukasi pada pemegang kartu, terutama Visa contactless. Kemudian, perlu juga melakukan sosialisasi bagi penyedia barang dan jasa yang memiliki alat contactless supaya proses transaksi berjalan dengan lancar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: