Loyalis Beberkan Bukti Anies Baswedan Tak Lakukan Politik Identitas saat Lawan Ahok di Pilkada DKI Jakarta: Dia Minta...
Mantan Komisaris Ancol yang juga Produser Jakarta Melayu Festival, Geisz Chalifah membantah tudingan yang menyebut Anies Baswedan melakukan politik identitas saat mengalahkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Geisz bahkan menyebut Anies turun tangan untuk menghentikan spanduk provokasi penolakan salat jenazah jika memilih Ahok yang saat itu sedang tersandung masalah terkait pernyataannya yang dianggap menyinggung sentimen keagamaan.
“Anies mengirim surat kalau nggak salah itu April 2017, agar spanduk itu diturunkan, kalau ada yang tidak disalatkan dia akan datang sendiri,” ujar Geisz saat tampil di kanal Youtube The Spokesperson Id, dikutip Minggu (11/6/23).
Baca Juga: Geger! Omongan Amien Rais Sungguh Mengejutkan: Masa Depan Presiden Jokowi Sungguh Suram!
Geisz blak-blakan heran dengan tudingan tersebut karena heboh Ahok yang menyinggung soal ayat Al-Quran terjadi saat Anies masih bertugas menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di periode pertama Jokowi.
Menurut Geisz, justru merekalah para lawan politik Anies atau kubu seberang yang memainkan politik identitas. Geisz bahkan menyebut nama Guntur Romli yang menurutnya telah memulai tensi politik identitas.
“Pada saat Pilkada saat rame-rame itu, Anies masih jadi menteri,” jelasnya.
“Mereka sudah bicara tentang politik identitas. Siapa yang bicara politik identitas itu? 2015 akhir Guntur Romli sudah menyatakan lebih baik kafir tapi tidak koruptor daripada muslim tapi koruptor,” jelasnya.
“Itu dia sudah mengeneralisasi kalau orang Islam itu pasti koruptor,” tambahnya.
Menurut Geisz, rekam jejak Anies dalam memimpin Jakarta sudah jadi bukti yang cukup untuk membantah tudingan menikmati politik identitas.
“Selama Anies memimpin, gereja dapat IMB, Hindu Tamil mendapatkan gedung, Hindu Bali didatangi oleh Anies, bahkan mereka testimoni sendiri 6 kali datang ke sana yang semuanya itu adalah fakta,” ungkapnya.
“Lalu dilawan oleh mereka dengan narasi yang tidak ada faktanya, Oleh karena itu saya katakan mereka itu norak, otaknya dikit, bicara dulu dongoknya kemudian, karena begitu saya kasih bukti mereka tidak mampu menjawab lagi kecuali yaitu dengan kalimat-kalimat yang Bahkan menjadi rasis,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement