Mengenal Generasi Internet Masa Depan Web 3.0: Perkembangan, Peluang, dan Ancaman
Dunia teknologi digital mengalami perkembangan yang dinamis dari waktu ke waktu. Internet menjadi bagian yang tak terpisahkan dari teknologi digital pun kini makin berevolusi dan memasuki generasi Web 3.0 alias Web3.
Web 3.0 hadir sebagai pengembangan website dari generasi Web 1.0 dan Web 2.0. Tak heran jika Web 3.0 disebut sebagai masa depan internet dunia.
Lantas, apa yang membedakan Web 3.0 dengan generasi sebelumnya? Serta bagaimana perkembangan Web 3.0 berikut dengan peluang dan ancaman ke depan? Simak selengkapnya di sini.
Baca Juga: Sejarah Dolar AS Jadi Mata Uang Dunia dan Efek Ngeri Dedolarisasi Bagi Ekonomi Global, Simak!
Pengertian Web 3.0
Secara sederhana, Web 3.0 merupakan generasi terbaru dalam pengembangan internet. Web 3.0 memungkinkan suatu website dapat terhubung dengan dunia nyata dan memberi pengalaman yang lebih interaktif kepada pengguna. Oleh karena itu, Web 3.0 identik dengan kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI).
Perkembangan Web 3.0
Perkembangan dan pengembangan Web 3.0 tidak lepas dari dua generasi sebelumnya, yakni Web 1.0 dan Web 2.0. Redaksi Warta Ekonomi telah merangkum sejarah singkat perkembangan generasi internet sebagai berikut.
- Web 1.0
Sebagai generasi pertama, Web 1.0 hadir dengan teknologi yang masih statis sehingga disebut juga sebagai web statis.
Website pada generasi Web 1.0 hanya menghadirkan konten satu arah. Dengan kata lain, ketika pengguna mengunjungi website, pengguna tersebut hanya dapat membaca konten yang ada tanpa ada fitur yang memungkinkan pengguna bisa berinteraksi. Konsep yang dapat menggambarkan Web 1.0, yakni di e-commerce, pengguna hanya akan disuguhkan katalog produk dan layanan tanpa ada fitur yang memungkinkan pengguna melakukan pemesanan atau memberi ulasan di website tersebut.
- Web 2.0
Era Web 1.0 kemudian tergantikan WEB 2.0. Web generasi ini pertama kali dikenalkan oleh O'Reilly Media dan MediaLive pada Oktober 2004 dalam sebuah konverensi bertajuk Web 2.0 yang mengenalkan aplikasi-aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan melalui web.
YouTube merupakan salah satu contoh platform era Web 2.0 yang masih eksis hingga kini. Berbeda dengan Web 1.0, Web 2.0 memungkinkan pengguna dapat berinteraksi di halaman web serta dapat ikut membagikan konten yang mereka miliki. Contoh lain generasi Web 2.0 ialah Wikipedia dan Blog.
- Web 3.0
Kecanggihan Web 2.0 masih kalah jauh dengan generasi terbarunya, yakni Web 3.0. Pada generasi Web 3.0, pengembangan dilakukan dengan menggunakan teknologi mulai dari semantic Web, artificial intellegence, blockchain, internet of things (IoT), hingga virtual reality (VR). Hal itu memungkinkan suatu website menjadi lebih personal, terstruktur, dan aman bagi pengguna.
Web 3.0 bertujuan untuk menciptakan website yang lebih terbuka bagi pengguna sehingga mereka dapat berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan website.
Teknologi Web 3.0
Ada lima teknologi utama yang digunakan dalam Web 3.0. Berikut adalah informasinya.
1. Semantic Web
Semantic Web (Web Semantik) pertama kali diperkenalkan oleh Tim Berners Lee yang juga pencetus World Wide Web (WWW). Web semantik menggambarkan wajah baru laman situs karena memanfaatkan teknologi berbasis Resource Description Framework (RDF).
Web semantik memiliki kemampuan membaca data dan mendeskripsikannya dalam bentuk metadata sebagai sebuah pengetahuan. Dengan menggunakan web semantik, mesin dapat memahami arti dari informasi serta memberikan hasil yang lebih relevan bagi pengguna.
2. Artificial Intellegence (AI)
Web 3.0 identik dengan kecerdasan buatan atau AI. Web 3.0 memiliki keunggulan dalam memahami dan mempelajari makna metadata yang ada pada sebuah halaman website atau situs.
Teknologi AI juga membuat suatu website dapat dipersonalisasi serta memberikan rekomendasi informasi yang lebih akurat bagi pengguna.
3. Blockchain
Teknologi blockchain turut digunakan dalam pengembangan Web 3.0. Pada dasarnya, Web 3.0 menekankan pada aplikasi terdesentralisasi sehingga memanfaatkan teknologi blockchain secara ekstensif.
Teknologi blockchain digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data digital yang terhubung dengan kriptografi. Penggunaan blockchain dalam Web 3.0 juga tidak terlepas dari mata uang kripto, termasuk bitcoin.
4. Internet of Things (IoT)
Teknologi yang digunakan Web 3.0 berikutnya adalah internet of things (IoT). Teknologi tersebut memungkinkan objek dapat saling terhubung melalui jaringan internet. Dalam Web 3.0, IoT digunakan untuk menciptakan website yang lebih terhubung dengan dunia nyata dan memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi dari berbagai sumber.
5. Virtual Reality (VR)
Web 3.0 juga dikembangkan dengan teknologi virtual reality (VR). Teknologi tersebut memungkinkan pengguna dapat merasakan pengalaman dalam lingkungan virtual yang sama seperti di dunia nyata. VR dalam Web 3.0 dapat menciptakan pengalaman pengguna ynag lebih interaktif dan mendalam, seperti tour virtual dan game online yang lebih realistis.
Peluang Web 3.0
Dengan kecanggihan teknologi yang ada, Web 3.0 berpeluang besar dalam mengubah dunia digital di masa depan. Perubahan yang signifikan di berbagai sektor dinilai akan terjadi berkat teknologi Web 3.0 yang mengusung konsep transparan dan terdesentralisasi. Berikut adalah contoh peluang dari teknologi Web 3.0.
1. Blockchain
Salah satu peluang dunia digital masa depan datang dari penggunaan blockchain di Web 3.0. Blockchain dapat digunakan di berbagai industri, mulai dari keuangan, logistik, hingga kesehatan.
Beberapa contoh manfaat penggunaan blockchain di Web 3.0 yakni dapat membantu efisiensi biaya transaksi bagi industri keuangan; membantu melacak pengiriman barang yang lebih akurat dan transparan di industri logistik; dan membantu mengatasi masalah privasi dan keamanan data medis di industri kesehatan.
2. AI
Penggunaan AI dalam era Web 3.0 dapat memberi potensi besar di berbagai sektor. Misalnya, teknologi AI di sektor otomotif dan manufaktur dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Kemudian, teknologi AI juga bermanfaat bagi industri kesehatan. AI akan membantu dalam memprediksi penyakit hingga dalam mengambil keputusan klinis.
Ancaman dan Tantangan Web 3.0
Ibarat dua sisi mata uang, Web 3.0 tidak hanya punya peluang, tetapi juga ancaman dan tantangan. Beberapa ancaman dan tantangan pengembangan Web 3.0 adalah sebagai berikut.
1. Keamanan Rekayasa Sosial
Keamanan menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan teknologi blockchain terdesentralisasi di Web 3.0. Ada potensi celah keamanan berupa ancaman yang menargetkan logika yang dikodekan dalam layanan blockchain. Beberapa tindakan kejahatan rekayasa sosial yang bisa terjadi seperti interoperabilitas, layanan pinjaman kripto, tata kelola proyek, dan fungsi wallet cryptocurrency.
2. Kecepatan dan Performa
Kecepatan dan performa menjadi yang tak kalah penting dalam pengembangan Web 3.0. Jumlah pengguna yang makin bertambah membutuhkan infrastruktur yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.
3. Identitas dan Anonimitas
Web 3.0 memiliki kemampuan dalam mengontrol data pengguna serta mengurangi beberapa kerahasiaan data dan risiko privasi dari Web 2.0. Meskipun begitu, ancaman datang dari self-sovereign identity (SSI), nama samaran, dan anonimitas memiliki kelemahan. Sifat transparan dari blockchain publik yang membuat catatan transaksi tersedia untuk semua orang, membangun kepercayaan tanpa perantara tetapi juga dilengkapi dengan pengorbanan keamanan dan privasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement