Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Manufaktur Makin Lesu, Indonesia Mulai Alami Gejala Dini Deindustrialisasi?

Sektor Manufaktur Makin Lesu, Indonesia Mulai Alami Gejala Dini Deindustrialisasi? Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Lebih lanjut, ia mengklaim melemahnya sektor manufaktur akan berkorelasi pada perlambatan perekonomian. Hal ini terlihat dari persentase pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin turun semenjak Krisis Moneter 1998.

“Industri manufaktur Itu kelihatan dengan sosoknya ada pabrik, pekerjanya formal semua, kemudian juga sumber penerimaan pajak terbesar, kemudian research and development yang juga jalan. Di Indonesia ini kecenderungannya turun yang menyebabkan ekonomi Indonesia terus tumbuh tapi tumbuhnya makin lama makin melambat. 8% zaman sebelum krisis sampai menjelang krisis itu 7%, setelah krisis itu 6%. Era Pak Jokowi pertama 5%, era Jokowi kedua cuma 3,5%, ini yang tidak disadari,” beber Faisal.

Dengan demikian, ia menyerukan urgensi kepada pemerintah untuk mengembangkan industri yang yang dapat bersaing secara nasional maupun internasional. Karena jika tidak, hal ini akan membuat Indonesia masuk ke dalam fase deselerasi pembangunan, bukan akselerasi pembangunan.

“Untuk mengembangkan industri butuh otak, butuh riset dan pengembangan, butuh inovasi karena daya saing di luar maupun di dalam negeri. Itu indikatornya konsisten semua Indonesia merosot. Pernah Indonesia peranan ekspor barang-barang berteknologi tinggi itu 12%, sekarang jadi 8%-an. Ini terjadi namanya deselerasi pembangunan, bukan akselerasi pembangunan. Itu yang enggak disadari tidak disadari oleh pemerintah,” tukasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: