Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Cuma Pendidikan, Kesehatan Masyarakat Juga Aset Terpenting Bangsa

Bukan Cuma Pendidikan, Kesehatan Masyarakat Juga Aset Terpenting Bangsa Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Depok -

Pada praktiknya, kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, dan pembangunan ekonomi di Indonesia.

Oleh karena itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meletakkan kesehatan sebagai salah satu komponen utama pengukuran selain pendidikan dan pendapatan.

Senada dengan hal tersebut, Guru Besar FEB UI Rhenald Kasali mengatakan bahwa kesehatan masyarakat merupakan aset terpenting dari sebuah negara. Hal ini dijelaskan dalam pendekatan ekonomi modal manusia (economics of human capital).

Baca Juga: Kisruh Tembakau Disamakan dengan Narkoba: Pasal dalam RUU Omnibus Kesehatan Tidak Harmonis

“Mantan Perdana Menteri Inggris yang ini sangat terkenal Winston Churchill, dia pernah mengatakan bahwa health citizens are the greatest assets any country can have. Dan kesehatan masyarakat itu memang menjadi modal sangat penting. Ini mengingatkan pada suatu kuliah yang saya pernah ikuti pada waktu saya mengambil program doktoral, dan teman-teman saya kemudian menjadi tokoh-tokoh ekonomi di Indonesia sangat memperhatikan hal seperti ini. Nama mata kuliahnya adalah economics of human capital, jadi kami belajar teori ekonomi tentang modal insani suatu bangsa,” kata Rhenald, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Rabu (14/6/2023).

Dari pendekatan tersebut, ia mengatakan bahwa tidak mengherankan apabila pemerintah selalu menyisihkan uang anggaran untuk membiayai anak-anak bangsa yang melanjutkan pendidikan kesehatan masyarakat di luar negeri.

“Tidak mengherankan kalau Menteri Keuangan sekarang selalu menyisihkan uang sisa anggaran dan sebagainya untuk mengirim anak-anak Indonesia untuk belajar S2 atau S3 sampai ke luar negeri dan kemudian membangun negara kita. Jumlahnya memang dibandingkan dengan negara-negara lain belum banyak,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: