Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sebut PDIP Mestinya Berterima Kasih kepada Jokowi

Pengamat Sebut PDIP Mestinya Berterima Kasih kepada Jokowi Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan survei Kompas, Presiden Joko Widodo masih memiliki pengaruh cukup besar di Pilpres 2024 mendatang. Ini tentu memberikan efek positif bagi PDIP. Sehingga PDIP seharusnya memberikan dukungan pada pemerintahan saat ini.

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS mengatakan, PDIP dan Jokowi saling berbagi manfaat. Namun pada 2014, Jokowi memberikan keuntungan lebih besar bagi partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa pada pilpres 2014 yang lalu bahwa meningkatnya suara PDI Perjuangan karena coat-tail effect dari pencalonan Jokowi sebagai capres,” katanya saat dihubungi. Baca Juga: Megawati Auto Senyum! Hasil Survei Sebut PDIP Jadi Partai yang Pemilihnya Paling Loyal: 69 Persen!

Berdasarkan beberapa lembaga survei, dia mengungkapkan, PDI Perjuangan akan tetap memimpin perolehan suara pada pilpres 2024 yang akan datang. Dan ini sangat dipengaruhi kinerja pemerintahan Jokowi.

“Sebaiknya PDI Perjuangan juga perlu memberikan apresiasi kepada Jokowi karena kepemimpinannya PDI Perjuangan pada pilpres 2019 tetap menjadi pemenang pemilu begitu pula kemungkinan pada pilpres 2024,” tutup Fernando.

Sebelumnya, Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan adanya peningkatan ketergantungan publik dalam memilih sosok bakal calon presiden (capres) sesuai preferensi Presiden Joko Widodo. Preferensi dukungan Jokowi inilah yang menjadi salah satu pertimbangan publik dalam menentukan capres pilihannya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Baca Juga: Masalah Bertubi-tubi Datang ke Surya Paloh dan NasDem Pasca Capreskan Anies Baswedan: 'Dia Dianggap Mengkhianati Jokowi'

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 memperlihatkan terdapat 16 persen responden yang akan memilih capres sebagaimana yang disarankan Jokowi. Dalam survei yang sama, terdapat 31 persen responden yang menyatakan tidak akan memilih dan 53 persen responden yang masih akan mempertimbangkannya.

Di sisi lain, hasil survei ini juga menunjukkan adanya peningkatan ketergantungan publik terhadap sosok capres sesuai yang disarankan Jokowi dibanding hasil survei pada tiga periode sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: