- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Raup Pendapatan hingga Rp6,6 Triliun, PLN Indonesia Power Mau Bangun PLTS 1.200 MW
PLN Indonesia Power (IP) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp6,6 triliun pada tahun 2022 atau 62 persen melebihi target yang ditetapkan oleh korporasi sebesar Rp4,1 triliun.
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan, pencapaian tersebut tumbuh sebesar 40 persen dibandingkan realisasi pendapatan bersih tahun 2021 sebesar Rp4,7 triliun.
Edwin mengatakan, kinerja ini hasil dari partnership dan co-investment yang dilakukan perusahaan dan konsolidasi aset yang menjadikan perusahaan sebagai pembangkit terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Produksi 42,5 Juta MWh Listrik, PLN Nusantara Power Cetak Laba Bersih Rp6,58 Triliun
Meski begitu, perusahaan siap dalam menghadapi tantangan additional demand yang terus meningkat dengan mendorong partnership dan co-investment yang lebih luas.
"Digitalisasi pembangkit yang telah dilakukan PLN IP menjadi fondasi penting untuk kelancaran strategi tersebut, khususnya dalam mengakomodasi keragaman sumber EBT yang masuk dalam sistem PLN," ujar Edwin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (19/6/2023).
Edwin menyebut, khusus untuk penambahan daya EBT, dalam waktu dekat PLN IP akan menjalin kolaborasi dengan swasta untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas lebih dari 1.200 megawatt (MW).
Lanjutnya, proyek ini akan berkontribusi besar pada target penambahan EBT perusahaan yang ditetapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 mencapai 7.000 MW.
"Pengembangan bisnis kami pendekatannya adalah partnership dan kolaborasi. Perubahan DNA bisnis ini diperlukan untuk membangun skillset dan mengembangkan teknologi baru agar sektor pembangkitan PLN terus relevan dengan perubahan iklim energi global," ujarnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan apresiasi untuk kesuksesan strategi pengembangan bisnis PLN IP di tahun 2022, terutama untuk akselerasi kinerja perusahaan melalui partnership dan co-investment.
Strategi tersebut terbukti tidak hanya mampu meningkatkan laba bersih perusahaan, tetapi juga menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement