Berdasarkan Rapat Pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg, DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi memingit ketua umumnya, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Dalam pingitan itu, PKB menilai Cak Imin sebagai calon pengantin yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2024 mendatang.
Adapun Cak Imin santer diisukan menjadi cawapres bagi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Pilpres 2024 nanti. Pun demikian dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang belakangan muncul dalam skema pasangan capres-cawapres.
Baca Juga: Golkar Girang Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan atas Sistem Pemilu Terbuka
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Paulus, menegaskan bahwa partainya tetap berjalan sesuai keputusan Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar tahun 2017 lalu.
Selain keputusan Munas, Lodewijk juga mengatakan keputusan serupa lahir saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada tahun 2021 lalu. Kedua hasil Munas dan Rapimnas menetapkan, kata Lodewijk, pengusungan Airlangga Hartarto sebagai capres yang diusung Partai Golkar.
"Ya kami tetap, Golkar berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Partai Golkar sampai saat ini belum berubah dari keputusan munas 2017 dan Rapimnas 2021 lalu, Airlangga sebagai calon presiden dari Partai Golkar," tegas Lodewijk saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Kendati demikian, Lodewijk mengaku komunikasi antara elite politik berjalan dengan baik ke semua partai, termasuk kedua mitra koalisi yang santer diisukan akan melebur, yakni Kolaisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Komunikasinya bagus. Kan lihat, Pak Airlangga komunikasi dengan Cak Imin bagus, dengan PPP bagus, dengan Pak Prabowo juga bagus. Ya pada semuanya," katanya.
"Seperti tadi apa yang disampaikan, biasanya menjelang puncak dari tahun politik kita ini, komunikasi kan makin intens antara pimpinan partai politik. Ya itulah yang dilakukan sekarang," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB, Yusuf Chudlori, menuturkan, hasil rapat pleno partainya memutuskan untuk 'memingit' Cak Imin. Oleh karenanya, kata dia, Cak Imin tidak diperkenankan berbicara capres-cawapres.
"Rapat pleno DPP akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin Iskandar mulai hari ini dipingit, kalau bahasa Jawa, dipingit tidak boleh berbicara soal pilpres. Cukup nanti mendelegasikan kepada pengurus DPP," kata Yusuf pada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (19/6).
Baca Juga: PKB Tetap Dorong Cak Imin Maju di Pilpres 2024
Pasalnya, Yusuf menganggap bahwa Cak Imin merupakan calon Presiden atau Wakil Presiden yang akan diusung PKB dalam gelaran Pilpres 2024 nanti. Dia juga menyebut, keputusan memingit Cak Imin didasarkan pada masukan-masukan para kiai dan jajaran elite partai politik.
"Karena Gus Muhaimin ibarat pengantin. Dalam tradisi jawa pengantin itu harus mulai masuk kamar, mulai berbenah, siap-siap. Oleh para kiai dan dewan syuro DPP, Gus Muhaimin diminta tidak bicara soal Pilpres," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement