China Cari Pengaruh ke Negara-negara Timur, Bukti Dunia Barat Tak Lagi Jadi Pusat Geopolitik Dunia?
Sementara itu, persahabatannya dengan Rusia kemudian memperkuat posisi geopolitik China dalam menghadapi Amerika Serikat dan negara-negara Barat. Hal ini terlihat dengan langkah China yang berupaya untuk membawa narasi perdamaian dalam Perang Rusia-Ukraina.
“China dan Rusia telah berhasil menyakinkan satu sama lain pentingnya kebersamaan yang damai dan kerja sama yang saling menguntungkan. China tidak mengkritik Rusia akan langkah Putin mengakuisisi enam wilayah Ukraina. China mengajak dunia untuk membangun narasi perdamaian Ukraina-Rusia melalui membangun kawasan netral pada kedua negara tersebut,” bebernya.
Lebih lanjut, dalam bidang ekonomi global, ia menjelaskan forum Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) dinilai mampu menandingi forum ekonomi negara Barat, yaitu G7.
“Rusia dan China juga menjadikan poros pertumbuhan BRICS sebagai lawan dari G7 sebagai penyeimbang kekuatan barat dalam soal investasi dan pembiayaan. Keduanya kini mencari pengaruh untuk membangun keseimbangan akan visi global tanpa dominasi nilai barat. Mereka bahkan menetapkan visi hak asasi manusia universal sendiri yang berbeda dengan hak asasi manusia universal ala barat yang mendukung LGBTQ+ yang tidak sesuai dengan nilai agama ortodox Rusia dan agama ketimuran China,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement