Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2 Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 5 Diumumkan! Sandiaga Uno Optimis SDM Makin Berkembang

2 Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 5 Diumumkan! Sandiaga Uno Optimis SDM Makin Berkembang Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Film fiksi Ephemera karya Sutradara Virya Hendriyah asal Lampung dan film dokumenter Mendayung Harapan karya Sutradara Yusril Mahendra asal Jambi, resmi diumumkan sebagai Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 5.

Alasan film Ephemera dan film Mendayung Harapan ditetapkan sebagai Film Terpilih karena para kurator sepakat bahwa dua film inilah yang paling menonjol di antara film-film lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh kurator Festival Film Bulanan, sekaligus Sutradara dan Penulis Skenario, Rahabi Mandra.

Baca Juga: Dibangun dengan Kebersamaan, Lika-liku Proses Syuting Film 'Perik Sidua-dua' Berlanjut di Warung Kopi Desa Bukit

"Pada lokus ini, kami menemukan kumpulan film-film yang levelnya berada di bawah standar yang seharusnya dan film Ephemera ini buat saya tampil menjulang sendirian karena menggunakan sinematografi yang cukup baik. Secara visual ditampilkan dengan baik, sesuai dengan kaidahnya," tutur Abi, sapaan akrabnya, dikutip Jumat (23/6/2023).

Sementara, untuk film Mendayung Harapan, Abi berpendapat bahwa sinematografi itu pada dasarnya adalah audio dan visual, film dokumenter ini sinematografinya dikerjakan dengan baik. "Kalau melihat 5 shot pertama saja, cukup menarik. Melihat sinematografinya dikerjakan dengan baik bahwa benar mereka mengejar sebuah profil yang inspiratif. Dokumenternya film Mendayung Harapan itu berada pada batas aman," katanya.

Sependapat dengan Abi, kurator Festival Film Bulanan yang juga berprofesi sebagai Dosen Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta serta Resensator Film, Mohamad Ariansah, menyampaikan, film-film yang berasal dari Lokus 5 ini hampir 85 persen merupakan film verbal.

"Film-film di lokus 5 ini hampir 85 persen, rata-rata adalah film verbal. Peserta merasa punya kemampuan story telling, cuma menyampaikan story telling lewat kata dan gambar itulah yang masih menjadi PR besar," ungkap Ale.

Ia menambahkan, "Menyampaikan pesan melalui visual nyaris tidak berperan. Semua bertuturnya diandalkan melalui dialog atau verbal. Dialognya pun informatif. Oleh karena itu, film Ephemera yang minim dialog dan menyampaikan pesan melalui akting aktornya menjadi menonjol dibandingkan yang lain. Kemudian, film Mendayung Harapan secara teknis lebih proper dibandingkan yang lain. Ada usaha untuk menyampaikan lewat visual," ujar Ale.

Walaupun secara kualitas mengalami penurunan dibandingkan lokus-lokus sebelumnya, Ale merasa kalau di Jambi dan Lampung ini sudah mulai banyak filmmaker-nya, tapi memang perlu ditingkatkan lagi tentang pengetahuan dan literasi soal bagaimana membuat film yang bisa menyampaikan pesan melalui sinematografi bahasa visual.

"Film-film di lokus 5 ini jago dalam memberikan inspirasi supaya orang tidak patah semangat dan percaya diri, tetapi perlu diberikan pengetahuan tentang medium film sebagai media menyampaikan pesan dari bahasa visual," pungkas Ale.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: