Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Batal Impor KRL Bekas, KCI Ungkap Rencana Impor KRL Baru hingga Peremajaan Kereta

Batal Impor KRL Bekas, KCI Ungkap Rencana Impor KRL Baru hingga Peremajaan Kereta Kredit Foto: Migo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT KAI Commuter Indonesia (KCI) memastikan menyiapkan pengadaan sarana kereta rel listrik (KRL). Saat ini KAI Commuter terus melakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta baru guna mengakomodasi pengguna yang saat ini sudah di angka 850 ribu per hari dengan volume tertinggi pada tahun ini adalah 975 ribu dan akan terus bertambah.

Rapat koordinasi dengan melibatkan Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, DJKA, PT KAI, dan PT Inka telah dilakukan pada Rabu (21/6/2023) lalu.

“Rapat ini untuk menyusun bagaimana pemenuhan kebutuhan sarana KRL melalui skema retrofit untuk replacement sarana yang ada dalam lima tahun ke depan, juga pengadaan sarana KRL baru untuk replacement dan penambahan kapasitas,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (25/6/2023).

Baca Juga: Jelang Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2023, KAI Tambah 18 Perjalanan KA Jarak Jauh

Anne menjelaskan, saat ini KCI telah berkontrak dengan PT Inka untuk pengadaan 16 rangkaian kereta sarana KRL baru. Pengadaan tersebut untuk penambahan kapasitas yang akan dikirimkan secara bertahap pada tahun 2025-2026.

Sementara untuk replacement dilakukan dengan rencana konservasi yakni mendatangkan sarana KRL baru pada 2024. Replacement dilakukan dengan mendatangkan tiga rangkaian retrofit 19 sarana KRL yang dimulai tahun ini dan mendatangkan delapan sarana KRL baru pada 2027.

“Dengan demikian total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT INKA sampai 2027. Ini adalah bentuk dukungan KCI untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus,” ujar Anne.

Dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL tersebut, selain pendanaan dari PT KAI dan KCI, juga ada opsi dukungan pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Anne menegaskan, hal tersebut sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna ke depannya dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri.

“Hal ini terus dikaji dan dikoordinasikan dengan stakeholder, termasuk dampak terhadap PSO yang sedang kami hitung dan kaji,” tutur Anne.

Dia memastikan KCI bersama PT KAI (Persero) sebagai secara rutin terus berkoordinasi dengan PT Inka mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru. Hal itu untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak menganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: