Guna memperluas penerapan ekonomi hijau di Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan West Java Energy Forum (WJEF).
Mengambil tema Unlocking Sustainable Financing for West Java Circular Economy Development, gelaran WJEF difokuskan untuk mencari solusi dan inovasi atas berbagai tantangan investasi dan pembiayaan hijau di Jawa Barat.
Baca Juga: Pemprov Jabar Tingkatkan Pendidikan di Berbagai Aspek
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea; Kementerian ESDM; perwakilan kedutaan negara sahabat; Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan; perbankan; akademisi hingga para project owners sektor energi baru terbarukan se-Jawa Barat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea, menyampaikan bahwa WJEF ini merupakan forum yang sangat strategis. Hal tersebut sejalan dengan tindak lanjut KTT G20 dan Keketuaan ASEAN yang mendorong berbagai negara di seluruh dunia untuk mempercepat transisi energi serta mendorong terciptanya berbagai inovasi di bidang energi hijau guna menekan emisi karbon global dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Di tataran nasional, Bank Indonesia berperan aktif dalam penciptaan energi hijau melalui dukungan terhadap instrumen kebijakan keuangan hijau yang makin kuat," kata Erwin kepada wartawan di Bandung, Senin (26/6/2023).
Dukungan tersebut antara lain melalui penerbitan obligasi hijau dan penetapan Loan to Value (LTV) yang lebih rendah untuk kendaraan dan properti hijau. Selain itu, di tataran spasial, Jawa Barat berada di posisi terdepan dalam penerapan ekonomi hijau. Jawa Barat memiliki banyak potensi energi terbarukan, seperti cadangan panas bumi yang melimpah, potensi sumber daya energi tenaga surya, angin, air dan listrik yang perlu untuk semakin dioptimalkan.
"Berbagai potensi energi baru terbarukan tersebut perlu untuk didukung dengan investasi dan pembiayaan hijau guna menciptakan bauran energi primer baru bagi Jawa Barat," ungkapnya.
Adapun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang dihadapkan dengan kebutuhan akan sumber daya energi yang makin meningkat. Namun demikian, Indonesia patut berbangga karena Indonesia akan menjadi top of mind renewable energy di dunia, sejalan dengan melimpahnya cadangan sumber daya energi baru terbarukan yang dimiliki.
Secara khusus, Jawa Barat memiliki berbagai potensi sumber daya energi baru terbarukan. Beberapa di antaranya, saat ini Jawa Barat sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya di atas air terbesar di ASEAN dengan kapasitas produksi listrik mencapai 145 MW.
"Jawa Barat juga memiliki plactic waste recyling plant terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 24 ribu ton/hari," ujarnya.
Dia menambahkan, sebagai provinsi yang memiliki pabrik electric vehicle terbesar di Indonesia, Jawa Barat memiliki 12 renewable energy projects yang membutuhkan investasi hingga pembiayaan hijau mencapai US$82 juta.
"Tentunya kegiatan WJEF ini menjadi forum penting guna mencari cara yang inovatif dalam menjawab tantangan pembiayaan proyek hijau Jawa Barat guna mewujudkan Indonesia Net Zero Emmision 2060," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement