Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Sindir Pemerintah: Komitmen Penanganan Krisis Iklim Harus Konsisten dan Dieksekusi

Anies Sindir Pemerintah: Komitmen Penanganan Krisis Iklim Harus Konsisten dan Dieksekusi Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ancaman krisis iklim bukanlah isapan jempol belaka akhir-akhir ini. Krisis yang disebabkan oleh sejumlah faktor tersebut rasanya harus segera ditangani secara konsisten dengan kebijakan yang tepat.

Bakal calon presiden (Bacapres), Anies Baswedan mengatakan, di Indonesia saat ini sudah banyak komitmen penyelesaian krisis iklim yang sudah dibuat dan targetnya pun tinggi. 

Namun, untuk dapat mencapai tujuan guna mencegah kenaikan suhu muka bumi atau mencegah terjadinya krisis iklim yang menyebabkan bencana alam, kebijakannya harus dileksekusi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Baca Juga: Anies: Krisis Iklim Bisa Bikin Indonesia seperti Kisah Atlantis, Pelan-pelan Lenyap

"Saya rasa baik kita untuk memiliki target yang tinggi, tapi pada saat yang bersamaan, target yang tinggi itu harus diiringi dengan kebijakan yang sejalan yang satu sama lain itu konsisten karena target tinggi tanpa ada regulasi eksekusi yang tepat," ujar Anies dikutip dari akun YouTube Sekretariat FPCI, Senin (26/6/2023).

Lanjutnya, tidak konsistennya suatu kebijakan dalam menangani masalah krisis iklim ini akan mempersulit untuk mencapai target yang dituju.

"Lalu regulasi-eksekusi satu sama lain tidak konsisten, kita akan sulit untuk bisa mencapai target-target itu. Dan ini penting sekali untuk kita sadari bersama-sama. Konsistensi satu kebijakan yang lain," ujarnya.

Ia menyebut bahwa dampak dari krisis iklim ini tidaklah main-main, di mana banyak daerah pesisir Indonesia yang sudah mengalami abrasi.

"Muara Gembong kira-kira 70 km dari tempat kita berkumpul saat ini ada puluhan rumah yang tenggelam, juga di Karawang, Jawa Barat lebih dari 100km ada ratusan rumah di Desa Semaraya yang hilang, tergerus, abrasi," ujarnya.

Lanjutnya, jika berbicara lebih luas lagi atau seluruh Indonesia, maka ada banyak pulau di garis terdepan berpotensi tenggelam akibat naiknya permukaan laut.

"Bahkan kalau kita bicara Nusantara, ada lebih dari 80 pulau garis depan kita yang berisiko tenggelam karena kenaikan permukaan air laut yang amat cepat," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: