Asuransi Bintang Siap Lepas Dividen Senilai Rp1,74 Triliun, Catat Tanggal Pentingnya!

Dalam waktu dekat, PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) dikabarkan akan membagikan dividen senilai Rp1,74 triliun. Keputusan tersebut diambil setelah perusahaan asuransi sekaligus reasuransi itu menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 27 Juni 2023 lalu.

Melalui keterbukaan informasi yang dirilis secara resmi, dewan direksi perusahaan mengumumkan bahwa dividen yang akan ditebar setara dengan Rp5 per lembar saham. Adapun sumber dana untuk mengeksekusi aksi korporasi tersebut berasal dari perolehan laba sepanjang tahun 2022 yang mencapai Rp5,14 triliun.

Baca Juga: Setelah Cetak Laba Tertinggi di 2022, ASDP Setorkan Dividen Hingga Rp101 Miliar

“Perlu diketahui bahwa pemegang saham yang berhak menerima pembagian dividen adalah mereka yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per tanggal 12 Juli 2023,” jelas direksi perusahaan dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.

Jadwal pembagian dividen Asuransi Bintang resmi dimulai pada tanggal 10 Juli 2023 untuk melaksanakan agenda cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi. Agenda berikutnya adalah ex dividen di pasar yang sama yang akan dilaksanakan keesokan harinya alias 11 Juli 2023.

Setelah itu, pada tanggal 12 Juli 2023 terdapat agenda cum dividen di pasar tunai yang langsung dilanjutkan dengan agenda ex dividen di pasar yang sama pada tanggal 13 Juli 2023. Jadwal pembagian dividen Asuransi Bintang resmi selesai pada tanggal 26 Juli 2023 ketika para investor yang berhak secara keseluruhan sudah menerima pembayaran dividen.

Baca Juga: Blue Bird Segera Tebar Dividen Senilai Rp72 per Lembar, Cek Rincian Tanggalnya!

Sebagai informasi tambahan, selain digunakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada para pemegang saham, Asuransi Bintang turut menganggarkan Rp257,38 juta untuk dana cadangan dan Rp89,25 untuk membiayai 595 sertifikat tanda laba. Dengan demikian, sisa laba perusahaan masih berada di angka Rp3,14 triliun.